Suara.com - Perjalanan industri kelapa sawit di Indonesia telah melewati rentang waktu 110 tahun. Kelapa sawit yang semula dijadikan tanaman hias sekarang menjadi tanaman penghasil minyak nabati utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk menyambut perjalanan 110 Tahun Kelapa Sawit, Majalah Sawit Indonesia akan meluncurkan 110 Tokoh Sawit Indonesia yang berperan dan berkontribusi dalam pembangunan kelapa sawit di Indonesia.
Qayuum Amri, Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia, menjelaskan bahwa peluncuran 110 Tokoh Sawit Indonesia ini baru pertama kali diadakan sepanjang perjalanan industri sawit di tanah air.
Peluncuran 110 Tokoh Sawit bertujuan memberikan penghargaan atas dedikasi berbagai pihak untuk menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas strategis dan andalan Indonesia. Proses pemilihan tokoh ini melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) dan masyarakat. Jadi, nama-nama para tokoh ini bukan dipilih langsung oleh panitia.
Baca Juga: Makin Naik, Harga TBS di Jambi Capai Rp14.033
“Kami melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terlibat pemilihan kandidat 110 Tokoh Sawit. Dengan cara ini, hasil polling yang diperoleh akan lebih kredibel dan partisipatif. Sebab, semua pihak terlibat dalam polling, bukan sebatas subjektif pilihan kami (Majalah Sawit Indonesia),” ujar Qayuum dalam keterangannya ditulis Senin (15/11/2021).
Kegiatan polling online ini telah menjangkau responden di 22 provinsi sentra kelapa sawit. Dari data sementara, sudah ada 1.900 responden mengisi polling. Polling telah berlangsung semenjak 31 Oktober yang akan berakhir 15 November 2021. Nantinya, hasil pilihan responden tersebut akan diverifikasi oleh panitia untuk selanjutnya menjadi bahan masukan Tim Penilai.
Berdasarkan data polling, banyak nama pilihan responden yang berasal dari kalangan pelaku usaha dan praktisi kelapa sawit. Adapula yang mengusulkan Presiden Joko Widodo dan beberapa nama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Dari data yang masuk, memang ada nama Presiden Joko Widodo. Argumen responden hampir sama. Presiden Jokowi dinilai punya kebijakan bagus di sektor perkelapasawitan seperti Peremajaan Sawit Rakyat, mandatori B30, dan peningkatan industri hilir,” ujar Qayuum.
Sejumlah pengusaha sawit yang diusulkan masuk jajaran tokoh yaitu Martua Sitorus, Bachtiar Karim, Franky Oesman Widjaja, dan TP Rachmat. Adapula nama lainnya seperti Derom Bangun, Soedjai Kartasasmita, Sahat Sinaga, Joko Supriyono, Prof.Subagjo, Dr.Dwi Asmono sampai kalangan petani Dr. Gulat Manurung.
Baca Juga: Quarter III 2021, Turning Point Dalam Kinerja dan Performa BWPT
”Sekarang ini, panitia sudah mulai mengolah usulan nama tokoh yang masuk polling. Pastinya akan banyak kejutan dalam pemilihan 110 Tokoh Sawit,” urai Qayuum.
Dr. Rusman Heriawan, Tim Penilai Polling 110 Tokoh Sawit Indonesia, menjelaskan bahwa dari berbagai sudut pandang tentang sawit Indonesia dan masa depannya, inisiasi Majalah Sawit Indonesia untuk menyelenggarakan Pemilihan 110 Tokoh Sawit Indonesia perlu diapresiasi dan sangat tepat di tengah semakin semaraknya isu positif dan juga skeptis tentang sawit.
Proses pemilihan ini berjalan baik, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Semoga dapat dipilih tokoh-tokoh yang mewakili berbagai aspek sawit yang sangat luas.
“Harapan selanjutnya, 110 tokoh sawit yang terpilih kemudian dapat diagendakan untuk diundang lagi dalam pertemuan diskusi, yang diyakini akan sangat konstruktif, produktif dan bermanfaat bagi masa depan sawit Indonesia,” ujar Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian RI periode 2011-2014.
Menurut Rusman Heriawan, pandangan positif terhadap kebaikan sawit juga terus digaungkan oleh para pemangku kepentingan, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui kolaborasi dan kerjasama antar mereka. Pemerintah, pemerintah daerah, asosiasi sawit, perusahaan, sampai perwakilan Indonesia di luar negeri terus terlibat dalam ikut memperjuangkan kebaikan sawit Indonesia.
Berbagai kegiatan penelitian, pengembangan, inovasi dalam pengembangan sawit di tingkat kebun (on-farm) maupun di tingkat hilirisasi produk, terus bergulir, bahkan serangkaian aksi nyata utamanya dalam mewujudkan sawit berkelanjutan terus dirumuskan dan diimplentasikan.
Qayuum menambahkan ada tiga kriteria penting dalam pemilihan tokoh ini yaitu berkomitmen tinggi memperkuat sektor perkelapasawitan, rekam jejak gagasan/inovasi, dan aktif menyuarakan gagasan serta idenya kepada masyarakat. Salah satu cara menyampaikan gagasan dengan pemanfaatan media.
“Sangatlah penting untuk menilai keaktifan para calon Tokoh Sawit ini dari aspek media. Karena, gagasan mereka ini butuh ruang untuk dibaca publik. Saat ini, media menjadi penting peranannya baik media cetak, elektronik, online, dan penggunaan sosial media,” jelas Qayuum.
Hasil polling akan diumumkan pada 24 November 2021;bersamaan dengan Kegiatan Refleksi 110 Tahun Kelapa Sawit di Indonesia. Kegiatan ini ditargetkan akan dihadiri 1.000 peserta untuk mengikuti webinar bertemakan “110 Tahun Kelapa Sawit di Indonesia dan Peranannya Bagi Negara”.
Webinar dijadwalkan akan menghadirkan Keynote Speaker, Dr. Airlangga Hartarto, Menko Bidang Perekonomian. Adapula pembicara lainnya adalah Dr. Kasdi Subagyono (Sekjen Kementerian Pertanian RI), Eddy Abdurrachman (Dirut BPDPKS), Joko Supriyono (Ketua Umum GAPKI), dan Dr. Gulat ME Manurung (Ketua Umum DPP APKASINDO).