Suara.com - Jasa pengiriman jadi salah satu bisnis yang cemerlang hingga mampu mendukung UMKM dalam pengiriman produk ke pelanggan dengan aman dan mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia.
“Di tengah kondisi sulit ini, jasa pengiriman barang menjadi solusi ketika banyaknya pembatasan untuk bertransaksi tatap muka," kata City Director Lalamove Indonesia Andi M Rizki, Sabtu (13/11/2021) lalu.
Lebih jauh, sudah hampir 2 tahun masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan pandemi, banyak dampak yang dirasakan mulai dari terbatasnya aktivitas hingga pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi.
Kehadiran Lalamove jadi semakin meramaikan pasar bisnis pengiriman di Indonesia. Saat ini UMKM yang terdaftar menjadi mitra bisnis Lalamove meningkat selama pandemi sebesar 220 persen.
Baca Juga: Timses Lurah Terpilih Dikeroyok, 42 Siswa di Kulon Progo Positif Covid-19
Selain itu, mitra pengemudi juga mengalami peningkatan selama pandemi ini untuk roda 2 meningkat 19 kali lipat, sedangkan roda 4 meningkat 7 kali lipat dibandingkan tahun 2020.
Untuk itu, perusahaan hadir di tengah masyarakat Indonesia guna membantu mengakselerasikan peluang-peluang bisnis ataupun menambah penghasilan melalui teknologi pengiriman instan yang diharapkan mampu membantu pemulihan ekonomi di Indonesia.
Kini perusahaan telah hadir di kota-kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung dan juga Surabaya. Menurut data Lalamove, mayoritas sektor industri yang menjadi mitra bisnis adalah makanan dan minuman sebesar 50,7 persen, Wholesale/Retail 19,6 persen dan bunga sebesar 6,7 persen.
"Dari data ini kita dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia mencari alternatif lain dalam memenuhi kebutuhannya dengan membangun usaha rumahan atau UMKM untuk menjadi mata pencarian utama maupun tambahan," katanya, dikutip pada Senin (15/11/2021).
Saat ini, perusahaan membantu lebih dari 7 juta pengguna untuk terhubung dengan lebih dari 150.000 pengemudi sepeda motor, mobil MPV, van, pickup bak, pickup box dan engkel box untuk memberikan layanan pengiriman yang cepat
Baca Juga: Duh! Eropa Jadi Pusat Pandemi Covid-19, Begini Saran WHO