Suara.com - Kabupaten Karawang didorong menjadi model pertanian modern yang bisa tiga kali panen dalam semusim. Menurut Mentan, Syahrul Yasin Limpo, hal itu bisa terjadi karena Karawang merupakan wilayah subur dan terbukti menjadi lumbung pangan nasional.
"Bapak, ibu sekalian, kita harus bisa membuat negeri ini panen 3 kali. Kita rumuskan yuk. Saya mau Kecamatan Rawamerta di Karawang menjadi contoh pertanian hebat di Jawa Barat," ujarnya, saat mengikuti panen raya di Desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (13/11/ 2021).
Sejauh ini, kata Mentan, kontribusi Karawang terhadap kebutuhan pangan nasional sangat luar biasa, dimana dalam setiap panen, rata-rata produksi padi mencapai 8 ton per hektare. Karena itu, apa yang dilakukan petani dan jajaran pemerintahan daerah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.
"Yang pasti, semuanya harus mengarah pada kepentingan rakyat, kepentingan negara dan kepentingan ibadah. Karawang itu sangat luar biasa dan harus makin luar biasa lagi ke depannya. Saya berharap, agar TNI Polri juga terus menjaga dengan baik. Kita ini negara keempat terbesar di dunia, Bapak. Kita tidak boleh salah hitung. Apalagi penduduk Jawa Barat sangatlah padat," katanya.
Baca Juga: Bantuan Alat dan Mesin Pertanian dari Kementan Diapresiasi, DPR: Perlu Dilanjutkan
Mengenai hal ini, Mentan mengaku sudah membuat kesepakatan bersama untuk merumuskan skema peningkatan produktivitas. Skema itu diantaranya menyiapkan bibit unggul pada lahan kering dan basah dan menyiapkan sarana - prasarana teknologi untuk mengatasi adanya kendala air.
"Kita sudah sepakat, mulai dari kepala desa, pak camat dan ibu bupati bahwa kita akan coba sampai ke tiga kali panen dalam semusim. Dan saya berharap Karawang jadi dicontohnya," katanya.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi Chaniago menyampaikan terimakasih atas arahan dan dukungan Mentan Syahrul terhadap sektor pertanian di Jawa Barat. Menurut Cellica, dukungan mentan sangatlah besar, sehingga membuat Karawang mampu mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional.
"Alhamdulillah, Karawang bisa kita pertahankan sebagai lumbung pangan Jawa Barat karena kita ada di posisi kedua setelah Indramayu. Dan untuk memberikan intensif kepada petani, kita sudah membuat perda No 13 tahun 2017 tentang perlindungan petani. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih atas bantuan kementan yang pada tahun ini sudah mencapai Rp11 miliar dalam bentuk alsintan, benih dan pupuk," tutupnya.
Baca Juga: Kementan Jabarkan Program Mitigasi La Nina di Depan DPR