Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyelenggaraan forum G20 tahun 2022 di Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi domestik sebesar Rp2,6 triliun serta menciptakan Rp7,5 triliun (Rp14.200) terhadap PDB.
“Kami mengharapkan dampak penyelenggaraan G20 di banyak kota oleh banyak Kementerian serta organisasi, juga akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar USD190,2 juta dan juga menciptakan USD533 juta pada PDB," kata Sri dalam acara Konferensi Internasional Road to Indonesia G20, Kamis (11/11/2021).
Selain itu, implikasi positif lainnya dari penyelenggaraan pertemuan G20 di Indonesia, menurut Sri, terciptanya lapangan pekerjaan. Dengan upaya untuk terus mengelola Covid-19, Sri berharap sebagian besar pertemuan dilakukan dengan tatap muka atau pertemuan fisik.
“Kami akan mengadakan sekitar 150 pertemuan dan acara sampingan yang akan berlangsung di berbagai kota di Indonesia. Jadi kami berharap 33.000 pekerjaan akan tercipta dari berbagai sektor dari kegiatan ini saja,” Sri.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anak-anak Daerah Cerdas dan Percaya Diri
Sri menyatakan dengan memegang Keketuaan G20 maka hal ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kinerja perekonomian Indonesia yang membaik setelah melalui pandemi Covid-19, dan reformasi struktur yang telah dilakukan.
“Dengan disahkannya Undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, lalu kita juga sudah meloloskan reformasi perpajakan, dan saat ini kita juga sedang membahas hubungan fiskal antara pemerintah pusat dan daerah yang akan membuat koordinasi lebih baik. Ini adalah beberapa reformasi yang sangat kritis yang diharapkan akan terus membangun fondasi yang lebih kuat dan lebih baik untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Sri.
Sri mengharapkan hasil substantif yang nyata dari keketuaan Indonesia di G20 mendatang. Di bidang kesehatan, akan dibahas kesepakatan roadmap untuk membentuk pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi.
“Di bawah gugus tugas bersama Menteri Kesehatan dan Keuangan dapat memperkuat kemampuan ekonomi global semua negara untuk dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk kemungkinan pandemi di tahun-tahun mendatang di masa depan," kata Sri.
Baca Juga: Punya NPWP Musti Bayar Pajak? Sri Mulyani: Nggak Juga