Suara.com - Ekonomi dibagi menjadi dua kategori: ekonomi mikro dan ekonomi makro. Apa perbedaan ekonomi mikro dan makro?
Ekonomi mikro adalah studi tentang individu dan keputusan bisnis, sedangkan ekonomi makro melihat keputusan negara dan pemerintah. Apakah perbedaan ekonomi mikro dan makro sesederhana itu? Tentu tidak.
Meskipun kedua cabang ekonomi ini tampak berbeda, mereka sebenarnya saling bergantung dan melengkapi satu sama lain. Banyak masalah yang tumpang tindih antara kedua bidang tersebut. Melansir dari investopedia berikut perbedaan ekonomi mikro dan makro.
Ekonomi Mikro
Baca Juga: Mensos Harap, Program Kewirausahaan Sosial Bisa Berkembang Bersama dengan Usaha Mikro
Ekonomi mikro adalah studi tentang keputusan yang dibuat oleh orang dan bisnis mengenai alokasi sumber daya, dan harga di mana mereka memperdagangkan barang dan jasa. Ini mempertimbangkan pajak, peraturan dan undang-undang pemerintah.
Ekonomi mikro berfokus pada penawaran dan permintaan dan kekuatan lain yang menentukan tingkat harga dalam perekonomian. Dibutuhkan pendekatan bottom-up untuk menganalisis ekonomi. Dengan kata lain, ekonomi mikro mencoba memahami pilihan, keputusan, dan alokasi sumber daya manusia.
Karena itu, ekonomi mikro tidak mencoba menjawab atau menjelaskan kekuatan apa yang terjadi di pasar. Sebaliknya, ia mencoba menjelaskan apa yang terjadi ketika ada perubahan dalam kondisi tertentu.
Misalnya, ekonomi mikro meneliti bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan produksi dan kapasitasnya sehingga dapat menurunkan harga dan bersaing dengan lebih baik. Banyak informasi ekonomi mikro yang bisa dipetik dari laporan keuangan perusahaan.
Ekonomi mikro melibatkan beberapa prinsip utama, termasuk di antaranya:
Baca Juga: BI Yakin Ekonomi Indonesia Dapat Tumbuh 4,3% Pada 2021 Meski Corona Belum Usai
- Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium
Harga ditentukan oleh hukum penawaran dan permintaan. Dalam pasar persaingan sempurna, pemasok menawarkan harga yang sama seperti yang diminta oleh konsumen. Ini menciptakan keseimbangan ekonomi. - Teori Produksi
Prinsip ini adalah studi tentang bagaimana barang dan jasa dibuat atau diproduksi. - Biaya Produksi
Menurut teori ini, harga barang atau jasa ditentukan oleh biaya sumber daya yang digunakan selama produksi. - Ekonomi Tenaga Kerja
Prinsip ini melihat pekerja dan pengusaha, dan mencoba memahami pola upah, pekerjaan, dan pendapatan.
Ekonomi Makro
Ekonomi makro mempelajari perilaku suatu negara dan bagaimana kebijakannya berdampak pada ekonomi secara keseluruhan. Ini menganalisis seluruh industri dan ekonomi, bukan individu atau perusahaan tertentu, itulah sebabnya pendekatan top-down. Ia mencoba menjawab pertanyaan seperti, "Seharusnya berapa tingkat inflasi?" atau "Apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi?".
Ekonomi makro menganalisis bagaimana peningkatan atau penurunan ekspor neto berdampak pada neraca modal suatu negara, atau bagaimana produk domestik bruto (PDB) dipengaruhi oleh tingkat pengangguran.
Ekonomi makro berfokus pada agregat dan korelasi ekonometrik, itulah sebabnya pemerintah dan lembaga mereka mengandalkan ekonomi makro untuk merumuskan kebijakan ekonomi dan fiskal. Investor yang membeli sekuritas yang sensitif terhadap suku bunga harus mengawasi kebijakan moneter dan fiskal. Di luar beberapa dampak yang berarti dan terukur, ekonomi makro tidak menawarkan banyak untuk investasi tertentu.
John Maynard Keynes sering dikreditkan sebagai pendiri ekonomi makro karena ia memprakarsai penggunaan agregat moneter untuk mempelajari fenomena yang luas. Beberapa ekonom membantah teorinya, sementara banyak Keynesian tidak setuju tentang bagaimana menafsirkan karyanya.
Itulah perbedaan ekonomi mikro dan makro yang perlu kalian ketahui saat belajar ekonomi.
Kontributor : Lolita Valda Claudia