Stok Minyak AS Tertekan, Harga Pada Sesi Asia Merangkak Naik

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 10 November 2021 | 11:25 WIB
Stok Minyak AS Tertekan, Harga Pada Sesi Asia Merangkak Naik
Ilustrasi kilang minyak. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak di perdagangan Asia pada Rabu (10/11/2021) pagi terpantau naik usai stok minyak mentah AS secara tak terduga merosot pekan lalu terdampak tingginya permintaan akibat peningkatan aktivitas masyarakat.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 84,38 dolar AS per barel pada pukul 01.32 GMT, menambah kenaikan 2,7 persen pada Selasa (9/11/2021).

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 36 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan pada 85,14 dolar AS per barel, setelah melonjak 1,6 persen pada Selasa (9/11/2021).

Data American Petroleum Institute (API) memperlihatkan, pasokan minyak masih terbatas. Pengetatan dilakukan guna mengantisipasi tekanan persediaan minyak global.

Baca Juga: OPEC+ Tolak Seruan AS, Harga Minyak Langsung Melonjak

Mengutip dari Antaram data API menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 November.

Data persediaan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) masih dinantikan untuk melihat apakah badan tersebut mengkonfirmasi penarikan stok minyak mentah.

Lebih lanjut mendukung pandangan pasar tetap ketat, CEO raksasa perdagangan Vitol Group, Russell Hardy mengatakan pada Selasa (9/11/2021) bahwa permintaan minyak telah kembali ke tingkat pra-pandemi dan kuartal pertama 2022 dapat melihat permintaan melebihi level 2019.

"Kemungkinan lonjakan hingga 100 dolar AS per barel jelas ada," kata Hardy kepada Reuters Commodities Summit.

Keuntungan pasar pada Selasa (9/11/2021) terutama didorong oleh prospek jangka pendek dari EIA, yang memproyeksikan harga bensin akan jatuh selama beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: AS Roma Tumbang Lawan Venezia, Tekanan Pemecatan Jose Mourinho Mulai Menguat

Itu adalah faktor kunci yang diperhatikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menentukan apakah akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis di tengah kekhawatiran atas kenaikan harga bensin baru-baru ini.

"Laporan EIA tidak mengekang kekhawatiran bahwa AS akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR)," kata Analis Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI