Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan selama ini isu tentang perpajakan selalu di salah artikan oleh banyak sebagian masyarakat, padahal kata dia tidak selamanya pajak itu memberatkan masyarakat.
Dirinya mencontohkan semisal seseorang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), apakah seseorang tersebut diwajibkan membayar pajak?
"Nggak juga, kalau kalian belum dapat pekerjaan ya tidak perlu membayar pajak," kata Sri Mulyani dalam acara Kemenkeu Mengajar 6, secara daring, Selasa (9/11/2021).
Tak hanya itu kata dia, biarpun orang tersebut memiliki NPWP dan sudah memiliki pekerjaan tidak semerta-merta dia harus wajib bayar pajak. Dikatakan Sri Mulyani orang yang harus membayar pajak adalah mereka yang memiliki batas pendapatan tertentu yang diatur dalam Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Baca Juga: Sri Mulyani Guyur Rp 35,5 Triliun Dana PMN untuk BUMN Tahun Depan
Jumlah pajak yang dibayarkan pun kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun berbeda.
Jadi semakin besar pendapatan, maka pajak yang disetorkan ke negara semakin besar jumlahnya. Pun sebaliknya, masyarakat dengan pendapatan yang lebih rendah membayarkan pajak dengan jumlah yang lebih kecil, bahkan tidak bayar pajak sama sekali.
"Kalau pendapatannya Rp 20 juta, kalian harus bayar pajak karena ada hitungannya. Kalau pendapatan Rp 100 juta maka pajaknya akan lebih besar," kata dia.
Namun bagi masyarakat dengan penghasilan dibawah ketentuan wajib pajak tidak perlu membayar pajak. "Kalau pendapatannya Rp 4 juta, enggak perlu bayar pajak karena pendapatan Anda dibawah ketentuan," pungkasnya.
Baca Juga: 93.915 Kendaraan di Riau Dapat Pemutihan Denda Pajak Rp 35 Miliar