Santara, Platform Digital untuk Jual Beli Saham-saham UKM di Pasar Sekunder

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 09 November 2021 | 11:36 WIB
Santara, Platform Digital untuk Jual Beli Saham-saham UKM di Pasar Sekunder
Ilustrasi saham (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah ada yang terpikir bagaimana caranya entitas bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa terus berkembang pesat dan dapat mencatatkan saham-saham mereka di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)? Padahal bisnis UKM adalah bisnis yang selama ini selalu diprioritaskan pemerintah dalam hal pengembangannya.

Hingga kini, sebenarnya sudah banyak entitas bisnis UKM yang ingin melantai di BEI. Akan tetapi, mereka pada umumnya menghadapi permasalahan utama, yakni UKM biasanya tidak memiliki jaminan atau kolateralnya kurang. Demikian pula dengan nilai kapitalisasi pasarnya yang belum layak untuk listing di BEI.

Oleh karena itu, Mardigu Wowiek Prasantyo yang memiliki nama panggung Bossman Sontoloyo meluncurkan equity crowdfunding melalui perusahaannya yang bernama PT Santara Daya Inspiratama. Equity crowdfunding itu dilaksanakan melalui sebuah platform bernama Santara untuk membuat sebuah ‘bursa efek’ versi UKM.

Dalam ‘bursa efek’ Santara ini, saham-saham UKM diperdagangkan. Pada Jumat (05/11/2021), PT Santara Daya Inspiratama meluncurkan 72 saham-saham UKM sekaligus memulai kegiatan perdagangan saham-saham UKM tersebut selama 10 hari ke depan. Saham-saham UKM tersebut diperdagangkan melalui aplikasi Santara sehingga platform tersebut nantinya yang menjadi perantara antara UKM dan para calon investor.

Baca Juga: Selasa Pagi IHSG Dibuka Naik ke Level 6.640

“Kita meluncurkan 72 saham-saham UKM di pasar sekunder (secondary market) pada hari ini, Jumat, 5 November 2021 untuk dapat langsung diperdagangkan antara UKM dengan para calon investor,” ujar Mardigu ditulis Selasa (9/11/2021).

Penjualan saham-saham UKM di pasar sekunder tersebut menjadi salah satu strategi untuk mengelola portofolio keuangan dan investasi dalam hal pembiayaan urun dana.

“Ke depan, jika kegiatan di pasar sekunder ini berjalan lancar, maka Santara akan menjadi ‘bursa efek’ pertama di dunia yang memperdagangkan saham-saham UKM di pasar sekunder,” papar Mardigu.

Sementara itu, R. Andi Kartiko Utomo, CEO PT Santara Daya Inspiratama, mengemukakan, mekansime jual-beli saham UKM ini tidak jauh berbeda dengan perdagangan saham di BEI. Pasalnya, harga saham-saham yang diperjualbelikan tersebut akan terbentuk sesuai penawaran (supply) dan permintaan (demand).

“Jadi, kegiatan di pasar sekunder ini nanti seperti di BEI dimana investor dapat membeli saham-saham jika ada investor lain yang menjual sahamnya. Demikian pula sebaliknya, investor bisa menjual sahamnya ketika ada investor yang mau beli,” tukas Andi.

Baca Juga: Bianglala Investasi Saham di Tengah Budaya Foya-Foya

Andi menuturkan, jika permintaan terhadap sebuah saham UKM tinggi tetapi saham serupa yang dijual investor sedikit, maka harganya dapat naik dan sebaliknya.

Sementara itu, UKM yang mencatatkan sahamnya (listing) di Santara berasal dari berbagai sektor usaha, seperti kuliner, fashion, dan sebagainya.

“Kendati demikian, tidak semua UKM dapat mentransaksikan perdagangan saham-sahamnya di Santara. Paling tidak, mereka harus dapat memenuhi kriteria yang menunjukkan bahwa bisnis mereka sanggup berkembang sehingga kondisi tersebut dapat memberikan jaminan bahwa saham-saham yang mereka tawarkan cukup likuid di pasar sekunder Santara,” pungkas Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI