Dukung Konektivitas Sumsel, PUPR Kebut Selesaikan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung

Selasa, 09 November 2021 | 07:50 WIB
Dukung Konektivitas Sumsel, PUPR Kebut Selesaikan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh sepanjang 3.044 kilometer terus dikebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Di Provinsi Sumatera Selatan, saat ini tengah diselesaikan pembangunan Ruas Kayu Agung - Palembang – Betung (Kapalbetung) seksi 2-3 tahap II segmen Palembang (Keramasan) - Betung sepanjang 69,19 kilometer. Penyelesaian segmen Palembang – Betung akan melengkapi ruas seksi 1-2 segmen Kayu Agung - Palembang (Keramasan) yang telah selesai tahap 1 sepanjang 42,5 kilometer dan diresmikan pada Januari 2021.

Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)

Beberapa waktu lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono menyampaikan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatera untuk meningkatkan konektivitas antara kota/kawasan di Pulau Sumatera bagian selatan. Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang - Jambi.

Baca Juga: Menteri PUPR Minta Desain Infrastruktur Disesuaikan dengan Perubahan Iklim

Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)

“Jalan tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera, sehingga harapan kami juga dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatera Selatan,” ujarnya di Palembang.

Menurut Triono Junoasmono, penyelesaian Tol Kayu Agung - Palembang - Betung akan melengkapi struktur jaringan koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.121 kilometer dari Bakauheni hingga Aceh. Saat ini progres pembebasan lahan seksi 2 Tol Kapal Betung ruas Jalintim-Musi Landas dari STA 42+500 - 67+400 (24,9 kilometer) sudah sebesar 89,98%. Sedangkan untuk seksi 3 ruas Musi Landas-Betung dari STA 67+400 – 111+690 (44,29 kilometer) pembebasan lahannya sebesar 53,45%. Secara keseluruhan progres pembebasan lahan sudah 80,35%.

“Progres fisik hingga Oktober seksi 2 sebesar 32,77% dan seksi 3 sebesar 6,40%. Target penyelesaian konstruksi seksi 2 dan 3 sepanjang 69,19 kilometer pada Agustus 2023,” tutur Triono.

Pembangunan Tol Kapalbetung dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Waskita Sriwijaya Tol, dengan total investasi sebesar Rp22,17 triliun yang terbagi menjadi 3 seksi yakni Seksi I Kayu Agung - Jakabaring sepanjang 33,5 kilometer yang telah beroperasi sejak April 2020. Kemudian Seksi II Jakabaring - Musi Landas sepanjang 33,9 km dikerjakan dalam 2 Seksi yakni Seksi 2A ruas Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 kilometer beroperasi Januari 2020 dan Seksi 2B ruas Kramasan - Musi landas sepanjang 24.5 kilometer dalam tahap konstruksi. Selanjutnya Seksi 3 Musi Landas - Betung sepanjang 44.29 kilometer juga dalam tahap konstruksi.

Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Dok: PUPR)

“Jalan tol Trans Sumatera ini juga ramah lingkungan, di Lampung kita ada terowongan untuk Gajah, di sini ada jembatan untuk tidak merusak lingkungan, flora maupun fauna. Ada jembatan paling panjang di jalan tol yakni Jembatan Musi tidak merusak lingkungan sekitar, kapal juga bisa melintas,” Triono Junoasmono.

Baca Juga: Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Rampung, Jadi Simbol Kerukunan Umat Beragama

Sementara Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll, Herwidiakto menyampaikan tantangan pada pembangunan ruas tol ini adalah sebagian konstruksinya berada di atas tanah rawa yang mengandung mineral lempung dan kadar air yang tinggi, sehingga dalam pengerjaannya membutuhkan metode khusus. Selain itu juga pembangunan 2 jembatan panjang yang menjadi komitmen BUJT Tol Kapalbetung seperti Jembatan Musi sepanjang 1,7 kilometer dan Jembatan Kramasan 1 kilometer.

“Penanganan pemeliharaan menjadi isu pada jalan tol terutama Sumatera. Kondisi lahan rawa pasti penanganan secara teknis tidak bisa sempurna. Untuk ruas tol yang sudah beroperasi kontribusi truk ODOL (over dimension over loading) juga perlu perhatian khusus,” ucap Herwidiakto.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR Kgs. Saiful Anwar, Direktur Teknik dan Operasi PT Waskita Sriwijaya Toll Sudirman, dan Pimpro PT Waskita Sriwijaya Toll Bambang Eko Kuntjoro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI