Suara.com - PT Vale Indonesia Tbk menggaet dua partner dari China membangun pabrik pengolahan nikel atau smelter di Kabupaten Morowali sebagaimana dijelaskan dalam amandemen kontrak karya.
"PT Vale bersama dua mitra kerja yakni Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co dan Shandong Xinhai Technology Co telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerjasama proyek fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah yang sudah direalisasikan pada Juni lalu," kata Direktur PT Vale Indonesia Tbk Dani Widjaja melalui keterangan tertulisnya, Senin (8/11/2021).
Lebih jauh, studi proyek kini hampir selesai dan proses perizinan tengah diselesaikan. Secara teknis perusahaan tersebut ingin menambang dengan baik sehingga proyek ini menjadi investasi yang menguntungkan agar nilai imbalan lebih positif untuk para pemegang saham.
Rencananya, fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
Proyek tersebut meliputi kontrak karya PT Vale seluas 16,395 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Bahodopi, Kabupaten Morowali terdiri dari dua bagian utama yaitu penambangan dan pembangunan smelter yang akan dilakukan oleh perusahaan patungan dibentuk oleh PT Vale, Tisco dan Xinhai.
Baca Juga: Persaingan Bisnis Semakin Menantang, Perusahaan Yahoo Hentikan Layanan di China
"Studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel ke pabrik pengolahan," papar Dani.
Beberapa saat lalu, Dani menjelaskan, kedua belah pihak sudah mendalami tanggjung jawab masing-masing. Selain itu, tahapan studi lanjutan juga sedang dijalankan oleh partner dan PT Vale untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Kabupaten Morowali.
Material bijih dari area penambangan di Bahodopi Blok 2 dan 3 nantinya, akan diangkut menggunakan transportasi laut ke lokasi pabrik di Sambalagi, dan proses pengurusan ijin lingkungan dan ijin-ijin lainnya saat ini sedang dilakukan.
Ia memungkasi, selain pembangunan smelter di Sulawesi Tengah, PT Vale juga membangun pabrik pengolahan biji limonit di Kecamatan Pomala, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang akan dioperasikan oleh perusahaan patungan.
Baca Juga: 3 Alasan China Ikut Gabung di Perang Korea Berdasarkan Film The Sacrifice