Suara.com - Jumlah armada pesawat yang beroperasi dibawah naungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berkurang pasca utang menumpuk membuat Garuda terancam pailit.
Kini, jumlah pesawat Garuda Indonesia yang beroperasi hanya 125 armada, yang terdiri dari 6 pesawat milik Garuda Indonesia dan 119 sisanya pesawat sewa.
Sebelumnya, pada pertengahan tahun ini, emiten kode GIAA itu tercatat memiliki 142 armada yang terdiri dari 36 pesawat sewa dan 6 pesawat milik Garuda Indonesia.
Berkaitan dengan ini, VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia, Mitra Piranti mengaku, pengurangan aramda ini karena pesawat dikembalikan pada lessor.
Baca Juga: Naik Pesawat Cukup Tunjukan Hasil Antigen Mulai Hari Ini 3 November 2021
"Penurunan jumlah pesawat sewa disebabkan oleh pengembalian beberapa pesawat kepada lessor atau early termination," ujar dia, pada Senin (8/11/2021).
Berikut jenis armada pesawat yang masih digunakan Garuda Indonesia, 119 pesawat sewa terdiri atas 57 armada jenis B737-800, 18 pesawat jenis CRJ1000, jenis ATR72-600 13 pesawat, B777-300 10 pesawat, jenis A330-300 11 pesawat, A330-200 7 pesawat, dan A330-900 3 pesawat dan sisanya jenis A330-300 milik Garuda sendiri.
Pada masa jayanya, Garuda Indonesia sempat mengoperasikan 210 armada pesawat dengan rata-rata usia pesawat di bawah 5 tahun. Jumlah tersebut terdiri dari 142 pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia dan Citilink mengoperasikan 68.
Namun, utang ugal-ugalan hingga Rp100 triliun membuat Garuda terpuruk. Kementerian BUMN selaku pemegang saham memutuskan mengembalikan sejumlah armada pesawat kepada lessor dan melakukan restrukturisasi.
Armada yang dikembalikan pada lessor diantaranya Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GNV, PK-GNU, PK-GNS, PK-GNP, PK-GNO, PK-GNK, PK-GNJ, PK-GNH, dan PK-GND.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Sudan Selatan, 5 Orang Meninggal