Suara.com - Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusdie Cakrawangsa mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Ditjen Binalavotas selalu mendorong pola pelatihan pemagangan, baik dalam dan luar negeri sebagai upaya percepatan peningkatan kompetensi melalui penguasaan teknologi terkini yang digunakan di industri.
Salah satu negara tujuan dari program pemagangan ini adalah Jepang yang dikenal memiliki tingkat disiplin dan etos kerja tinggi selain dari sisi teknologinya.
"Program pemagangan luar negeri, khususnya ke Jepang dimaksudkan agar peserta magang bisa menerapkan disiplin dan etos kerja sekembalinya ke Indonesia. Ini penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di era globalisasi," ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Pemagangan Alumni Luar Negeri di Yogyakarta.
Caswiyono mengatakan, sampai saat ini, pengiriman peserta program pemagangan ke luar negeri sebagian besar berada di kawasan Asia, khususnya Jepang yang dimulai sejak tahun 1993, dan sampai saat ini telah diberangkatkan 85.415 peserta pemagangan.
Baca Juga: Kemnaker: Pekerjakan Penyandang Disabilitas Mampu Tingatkan Prestise Perusahaan
"Program ini merupakan salah satu program unggulan dalam upaya meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja muda Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, peserta program pemagangan ini sebelum berangkat ke Jepang terlebih dahulu menjalani pelatihan pra pemberangkatan yang dilaksanakan selama 4 - 5 bulan untuk mempersiapkan calon dalam hal bahasa, budaya, serta mempersiapkan fisik, mental, dan kedisiplinan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di Jepang selama program pemagangan 3 - 5 tahun.
Pasca magang, menurut Caswiyono, para alumni peserta pemagangan diharapkan dapat bekerja pada perusahaan Jepang atau mendirikan usaha mandiri di Indonesia.
"Saya berharap para pengusaha atau calon pengusaha alumni program pemagangan di Jepang yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Kenshuse Indonesia (Ikapeksi) dapat menjadi mentor bagi para pemagang untuk membangun usaha mandiri," kata Caswiyono.
Caswiyono menegaskan, program pemagangan luar negeri telah membawa manfaat cukup besar terhadap perkembangan teknologi di Indonesia dan membawa dampak positif terhadap perubahan etos kerja para pemuda yang berhasil melaksanakan program magang di luar negeri. Sehingga menjadi tenaga kerja kompeten dan dapat bersaing tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Baca Juga: Kemnaker Sosialisasikan Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional Penguji K3
"Menaker Ida Fauziyah dalam arahannya selalu menekankan agar dari program pemagangan ini dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada," ucap Caswiyono.