Investor Ritel Kuasai Pasar Modal, Menko Airlangga Dorong Anak Muda Punya Saham

Sabtu, 06 November 2021 | 03:05 WIB
Investor Ritel Kuasai Pasar Modal, Menko Airlangga Dorong Anak Muda Punya Saham
Ketua Umum Partai Golkar yang juga saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong anak muda Indonesia untuk membeli saham karena Bursa Efek Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang.

Saat ini, sedikitnya 750 perusahaan telah terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) dengan kapitalisasi pasar mencapai 519 miliar dolar AS dan rata-rata nilai perdagangan mencapai 948 juta dolar AS. Perkembangan ini juga didukung oleh basis investor ritel yang terus mengalami peningkatan.

Kepemilikan saham investor ritel pada bulan September 2021 telah mencapai 14 persen dari total investor, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar 6,5%.

Di saat yang sama, nilai perdagangan yang dihasilkan investor ritel menunjukkan potensi yang cukup besar, yang porsinya telah mencapai 63,5 persen pada September 2021.

Baca Juga: Pengamat: Divestasi WSKT Harus Dilanjutkan Demi Kesehatan Keuangan Perusahaan

“Investor domestik memiliki dominasi pada pasar modal Indonesia, salah satunya tercermin dari porsi kepemilikan di pasar saham yang mencapai 53,42 persen. Sementara pada pasar obligasi pemerintah maupun korporasi, investor domestik memiliki porsi masing-masing sebesar 78,44 persen dan 94,05 persen,” kata Airlangga saat berbicara di webinar KAFEGAMA bertema Memanfaatkan Momentum Kenaikan Investor Retail di Pasar Modal: Peluang, Tantangan, dan Kebijakan 2021, Jumat (5/11/2021).

Demografi investor ritel menunjukkan bahwa investor Generasi Z yang berusia 18-25 tahun mendominasi dengan porsi sebesar 38% dari total investor ritel. Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi muda, khususnya Generasi Z, akan mendorong aktivitas kewirausahaan sehingga dapat mempercepat penciptaan lapangan kerja.

Munculnya usaha baru berbentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ataupun startups akan menimbulkan potensi Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Kedua jenis usaha ini dapat masuk ke papan akselerasi dan secara bertahap dapat melakukan penawaran umum (IPO) di papan utama. IPO nantinya akan mendorong pengembangan pasar modal secara keseluruhan.

Dari sisi SDM, pemerintah akan mendorong peningkatan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal di usia muda melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada generasi muda dan mendorong peningkatan partisipasinya di pasar modal Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pengembangan talenta digital. Program basic skill hingga advanced digital skill akan membantu mencetak talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Pembahasan Pertemuan Jokowi dan Joe Biden, Ini Isinya

Talenta digital akan membantu meningkatkan produktivitas perusahaan di seluruh sektor usaha. Di saat yang bersamaan, pemanfaatan talenta digital juga akan berperan sebagai akselerator bagi wirausaha.

Khusus bagi pelaku UMKM, Pemerintah akan mendorong program digitalisasi UMKM sebagai bagian dari pemberdayaan UMKM. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UMKM sekaligus mendorong kerja sama dengan para pelaku usaha di sektor keuangan digital.

Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk civitas akademika, dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan. Terkait hal tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan KUMKM. Pengaturan ini juga menekankan peran penting lembaga inkubator dalam mendorong pengembangan dan pertumbuhan wirausaha.

“Saya berharap perguruan tinggi juga dapat mendorong agar bisa mencetak coworking space ataupun inkubator agar para mahasiswa dapat memulai bisnis startup-nya,” tutur Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI