Suara.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 tumbuh positif di angka 3,51 persen, namun sayangnya pertumbuhan ini jauh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang menyentuh angka 7,07 persen.
Meledaknya kasus Covid-19 varian delta pada periode Juni hingga Agustus 2021 lalu menjadi biang keroknya, sehingga pemerintah memberlakukan PPKM Darurat.
"Yang berpengaruh besar adanya PPKM (darurat) yang itu menghambat mobilitas dan akhirnya mengganggu aktivitas ekonomi secara keseluruhan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwoni dalam konfrensi pers virtualnya, Jumat (5/11/2021).
Meski begitu dirinya tetap bersyukur bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 masib dalam tren peetumbuhan yang positif, bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana pertumbuhannya negatif.
Baca Juga: Kinerja Ekspor Moncer, Ekonomi Triwulan III 2021 Tumbuh 3,51 Persen
"Bila kita bandingkan dengan kuartal III-2020 atau year on year perekonomian Indonesia tumbuh 3,51 persen," katanya.
Secara garis besar kata Margo sepanjang kuartal III 2021 besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp4.325,4 triliun dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp2.815,9 triliun.
Dimana nilai ekspor Indonesia pada kuartal III/2021 mencapai USD61,42 miliar. Jumlah itu tumbuh 50,9 persen (YoY) dari sebelumnya USD40,7 miliar, atau tumbuh 13,18 persen (quartal-to-quartal/QtQ) dari USD53,97 miliar.
"Tingginya nilai ekspor ini disebabkan oleh tingginya harga komoditas global, seperti pangan, pertambangan hingga migas," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III, IHSG Dibuka Naik ke 6.600