Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI IX DPR RI Nihayatul Wafiroh membantah adanya rapat kerja Komisi IX dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang secara khusus membahas kemasan yang mengandung Bisfenol A (BPA). Menurutnya, pembahasan hanya soal kemasan secara umum.
“Belum pernah secara spesifik. Yang ada itu, kami dengan BPOM hanya membahas kemasan secara general,” katanya ditulis Jumat (5/11/2021).
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi IX Kurniasih Mufidayati. Dia mengatakan belum ada sama sekali pembahasan terkait kemasan berbahan BPA itu dalam rapat kerja yang dilakukan Komisi IX dengan BPOM.
“Nggak, belum pernah. Untuk saat ini saja, kami di Komisi IX belum menyusun agenda,” ujarnya.
Sekretariat Komisi IX juga mengatakan tidak ada pembahasan yang secara spesifik mengenai BPA ini dibahas dalam rapat kerja Komisi IX dengan BPOM.
Setelah mengecek semua agenda rapat Komisi IX dengan BPOM, Staf Sekretariat Komisi IX, Raka, mengatakan pada 30 Agustus 2021 lalu Komisi IX dan BPOM hanya membahas masalah bagaimana memperkuat fungsi BPOM di bidang pengawasan obat dan makanan terkait arah kebijakan anggaran tahun 2022.
“Jadi, tidak disebut secara spesifik terkait pembahasan BPA kemasan di dalam laporan singkat Kepala BPOM,” tukasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Arzetti Bilbina, mengatakan telah membawa masalah fenomena Bisphenol A ini ke rapat kerja Komisi IX dengan BPOM. Hasilnya, pada 2022, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi bahaya BPA.
Arzeti beranggapan BPA itu berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Baca Juga: KLHK: Galon Guna Ulang Miliki Hirarki Tertinggi untuk Kurangi Sampah Plastik
“Bahaya BPA bisa berasal dari air dalam kemasan yang tidak memiliki kode plastik dengan lingkaran segitiga dan tulisan 7. Hal ini yang sering luput dari perhatian ibu,” katanya.