Suara.com - Pengamat bursa ekonomi sekaligus Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma memperkirakan, nilai saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan kembali menguat setelah mengalami penekanan sejak pandemi COVID-19.
Namun demikian, meski berada di atas 2000, harga saham WSKT mencatat penurunan secara panjang. Penguatan ini, ujar Dharma, terpengaruh beban utang menjadi turun dan kondisi keuangan terus mengalami perbaikan.
"Pelaku pasar melihat peran pemerintah terhadap BUMN Karya karena sudah menunjukkan bagaimana mereka membangun infrastruktur dengan menambah utang. Harus sekali dua kali. Harus lebih dua kali supaya bisa meningkatkan kinerjanya," katanya, Kamis (4/11/2021) lalu.
Tren positif WSKT, kata dia, terlihat saat pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun.
Baca Juga: Pasokan Terancam Terganggu, China Desak Warganya Simpan Stok Makanan Darurat
Modal ini yang diberikan minggu lalu dan dijamin pemerintah sehingga sangat berarti untuk Waskita Karya. Alasannya, cost of fund yang dibayarkan akan menjadi lebih murah dengan adanya penjamin sehingga hal tersebut memberikan hal positif bagi laporan keuangan WSKT.
Sehingga, Ia menyarankan agar adanya divestasi lebih cepat agar beban bunga BUMN Karya, khususnya Waskita Karya, bisa mencapai 40 persen.
Beban bunga yang tinggi tersebut tidak sebanding dengan nilai pendapatan yang diperoleh. Divestasi diharapkan dapat membuat beban bunga menjadi turun karena beban pinjaman yang dikeluarkan.
"Ke depannya, seharunya kita perhatikan karena penugasan Karya tidak boleh berhenti sampai sini saja. Contoh Waskita tahun depan dapat PNM lagi untuk mengerjakan proyek jalan tol lainnya itu suatu yang berkesinambung, tapi juga perlu diatur jangan sampai cash flow terbebani karena adanya penugasan tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Perokok Indonesia Beralih ke Rokok Lebih Murah