Produksi Arab Saudi Bakal Melimpah, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok

Jum'at, 05 November 2021 | 07:44 WIB
Produksi Arab Saudi Bakal Melimpah, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia kembali anjlok pada perdagangan Kamis, karena laporan produksi Arab Saudi akan segera melampaui 10 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak awal pandemi Covid-19.

Mengutip CNBC, Jumat (5/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional ditutup anjlok USD1,45 atau 1,8 persen menjadi USD80,54 per barel. Sebelumnya, Brent naik menjadi USD84,49 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate anjlok USD2,05, atau 2,5 persen menjadi menetap di posisi USD78,81 per barel, jauh dari level tertinggi sesi di USD83,42.

Sejak penutupan Selasa, Brent dan WTI masing-masing tergelincir sekitar 5 persen dan 6 persen.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3 Persen, Ini Pemicunya

Laporan peningkatan produksi minyak Arab Saudi diketahui dari TV Al Arabiya dimana OPEC dan sekutunya, setuju untuk tetap berpegang pada peningkatan produksi yang disepakati sebelumnya.

Organisasi tersebut sepakat untuk tetap berpegang pada rencana guna meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan, kata narasumber, meski ada desakan dari Amerika Serikat untuk pasokan tambahan guna meredakan lonjakan harga.

Arab Saudi menolak seruan untuk peningkatan pasokan minyak yang lebih cepat dari OPEC Plus. Tetapi laporan TV Al Arabiya mengatakan Saudi akan mencapai 10 juta barel per hari pada Desember.

Stok minyak akan mengalami peningkatan "luar biasa" pada akhir 2021 dan awal 2022 karena konsumsi yang melambat, ungkap Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, Kamis.

Harga minyak, yang sebelumnya melambung lebih dari USD2 per barel, mulai memangkas kenaikan saat OPEC Plus bertemu.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melonjak, Pemprov Riau Koordinasi sama Distributor

"Posisi (spekulatif) yang besar sedang dimuat" sebelum OPEC , kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.

Yawger mengatakan pedagang kemudian cenderung untuk menjual dan mengambil keuntungan daripada risiko bahwa pasar bisa tergelincir lebih jauh karena Gedung Putih menyerukan peningkatan produksi.

"Mereka lebih suka membukukan keuntungan dari pada terlihat terbakar oleh serangan balasan Biden," kata Yawger, merujuk pada Presiden Joe Biden.

Kamis, Gedung Putih mengkritik keputusan produsen minyak untuk menjaga produksi minyak tetap stabil, dengan mengatakan OPEC dan sekutunya tampaknya "tidak mau" menggunakan kekuatan mereka untuk membantu pemulihan ekonomi global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI