Suara.com - Unit Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, ditargetkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bisa memproduksi bahan bakar minyak Pertamax series pada Maret 2024.
"Kami mendapat amanah unit RDMP Balikpapan yang memproduksi Pertamax series sudah beroperasi pada Maret 2024. Sedangkan unit penghasil BBM dengan oktan 98 ke atas seperti Pertamax Turbo diproduksi akhir 2024," kata Direktur Proyek Infrastruktur PT KPI Suwahyant.
Ia menyebut, kini pihaknya terus berupaya ekstra agar proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan bisa terwujud sesuai target.
Salah satu peralatan LLI yaitu propylene splitter sudah terpasang pada 25 Oktober 2021. Hal ini menjadi momentum penting mengingat peralatan tersebut sudah dipesan sejak Juli 2019 dan tiba di Balikpapan pada Juli 2021.
Baca Juga: Merasa Dirugikan Karena Hasil Tes PCR Berbeda, Warga Balikpapan Gugat Klinik Juanson
"Akhir Oktober 2021 ini progres proyek sudah mencapai 43 persen dan diperkirakan kegiatan konstruksi RDMP Balikpapan akan mencapai puncaknya (peak construction) pada pertengahan 2022," kata dia.
Tidak hanya BBM, peningkatan Kilang Balikpapan juga mampu memproduksi produk propylene dengan kemurnian sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai bahan baku pabrik petrokimia poly propylene di Balongan.
Suwahyanto menekankan bahwa percepatan RDMP Balikpapan dilakukan untuk menopang ketahanan energi. Dengan peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan hingga 100 ribu barel per hari dari saat ini 260 ribu barel per hari, diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor BBM secara signifikan.
"Pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan ini memang tugas berat, terlebih dilakukan saat pandemi. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, agar kami dapat menjalankan amanah ini sebaik-baiknya," ujar Suwahyanto.
Feri Yani, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), anak usaha KPI, menambahkan bahwa RDMP Balikpapan yang dikelola oleh PT KPB bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360.000 barrel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
Baca Juga: Diskes Balikpapan Klaim Warga Kota Minyak yang Belum Vaksin Tersisa 18 Persen
RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.
Sesuai dengan target, proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan utilities complex yang baru pada 2023, serta RFCC dan alkylation complex di semester I-2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester II-2024.
RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina dengan nilai investasi mencapai 7 miliar dolar AS. Pembangunan proyek tersebut terdiri dari dua fase.
Pertama, ditargetkan rampung pada 2024 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
Sementara fase kedua yang ditarget rampung pada 2026 bertujuan meningkatkan fleksibilitas pasokan minyak mentah serta memproduksi minyak mentah ekonomis yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan kandungan sulfur 2,0 persen.