Suara.com - Harga minyak dunia anjlok mendekati level terendah empat pekan pada perdagangan Rabu, setelah stok minyak mentah Amerika melonjak lebih tinggi.
Mengutip CNBC, Kamis (4/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok USD2,73 atau 3,2 persen menjadi USD81,99 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot USD3,05 atau 3,6 persen menjadi menetap di posisi USD80,86 per barel.
Itu adalah persentase penurunan harian terbesar bagi kedua tolok ukur tersebut sejak awal Agustus dan penutupan terendah untuk Brent sejak 7 Oktober, serta WTI sejak 13 Oktober.
Baca Juga: Bakal Bikin Emak-emak Pusing, Harga Minyak Goreng di Bandung Melambung Tinggi
Stok minyak mentah mingguan Amerika melonjak lebih dari 3,3 juta barel, melampaui ekspektasi, tetapi persediaan bensin turun ke level terendah sejak November 2017. Pasokan pasar minyak Amerika mengetat, dengan stok di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, berada di level terendah dalam tiga tahun.
Federal Reserve, sesuai prediksi, mengatakan akan mulai mengurangi pembelian aset bulan ini. Pedagang mengatakan hal itu dapat melemahkan beberapa pembelian spekulatif dalam aset-aset berisiko termasuk minyak.
Presiden Joe Biden, berbicara pada KTT iklim global COP26 di Glasgow, menyalahkan lonjakan harga minyak dan gas pada penolakan negara-negara OPEC untuk memompa lebih banyak minyak mentah.
Harga eceran rata-rata satu galon bensin di Amerika Serikat akhir-akhir ini tercatat USD3,40, menurut AAA, naik sekitar 20 sen dari bulan lalu.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, bertemu pada Kamis dan diperkirakan mengkonfirmasi kembali rencana untuk mempertahankan peningkatan pasokan bulanan tetap stabil meski ada desakan untuk akselerasi.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Sudah Naik 60 Persen Sepanjang Tahun Ini