Startup Asal Jepang Mulai Produksi 'Motor Terbang', Dijual Rp10 Miliar per Unit

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 03 November 2021 | 12:00 WIB
Startup Asal Jepang Mulai Produksi 'Motor Terbang', Dijual Rp10 Miliar per Unit
Start-up Jepang, ALI Technologies' XTurismo Limited Edition meluncurkan motor terbang 'hoverbike' seharga Rp9,7 miliar. (via BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan rintisan atau Start-up asal Jepang, ALI Technologies' XTurismo Limited Edition mengenalkan produk mereka yaitu hoverbike atau motor terbang yang dihargai US$680.000 (Rp9,7 miliar).

Para calon pembeli bisa mulai membeli produk itu sejak akhir Oktober lalu. Kendaraan yang digadang-gadang akan gantikan mobil ini mendapat dukungan Mitsubishi dan pesepakbola Jepang, Keisuke Honda.

Pengembang mengklaim, hoverbike dapat terbang selama 40 menit dengan kecepatan mencapai 100 kilometer per jam dari satu kali pengecasan.

ALI menargetkan, 200 motor terbang diproduksi pada pertengahan 2022. Tiap unit hoverbike dilengkapi dengan mesin konvensional serta empat motor bertenaga baterai.

Baca Juga: Terbukti Temui Istri Terdakwa, Jaksa Anton Melanggar Kode Etik Jaksa

"Untuk saat ini, pilihan para pengendara telah berubah antara berkendara di darat atau di udara," kata Chief Executive ALI Technologies, Daisuke Katano.

"Kami menawarkan metode baru untuk berkendara," sambung dia.

Banyak orang yang mulai merasa transportasi terbang jadi pilihan karena kemacetan membuat durasi transportasi lebih panjang, hal yang sering terjadi di kota-kota besar seperti Tokyo.

Meski demikian, saat ini aturan yang berlaku di Jepang belum memungkinkan hoverbike untuk melintas di jalan-jalan sibuk.

Ben Gardner dari Pinsent Masons, mengatakan kepada BBC News bahwa kendaraan yang dulunya tampak seolah jauh di masa depan saat ini mulai terwujud.

Baca Juga: Margin Wieheerm Melahirkan, Anak Ali Syakieb Dipuji Sadar Kamera

"Akhirnya, ada ruang bagi kami untuk melihat kendaraan seperti itu digunakan di Inggris," kata dia, dikutip dari BBC Indonesia --jaringan Suara.com.

Namun, hingga kini belum ada hukum di Inggris yang memperbolehkan aktivitas kendaraan seperti Hoverbike di jalan raya.

Meski demikian, Gardner mengatakan perhatian kepada teknologi baru seperti ini dalam beberapa tahun terakhir dapat menjadi pertanda menuju perubahan.

Para perusahaan modal ventura, perusahaan penerbangan, serta perusahaan Uber yang ambisius dengan proyek Uber Elevate. Para pengamat beropini, industri otomotif terbang bisa bernilai hingga US$1,5 triliun (Rp21.288 triliun) pada 2040.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI