Suara.com - Pakar pemasaran sekaligus pendiri MarkPlus Inc., Hermawan Kartajaya menyebut, bagi perusahaan perusahaan perintis atau startup, untung bukanlah tujuan utama untuk para investor melainkan tumbuh dengan pasti.
Dengan pemikiran ini, ia lantas menganggap ada dua tipe investor di dunia, pertama, investor yang fokus pada profit. Sementara kedua adalah investor yang memiliki tujuan pada pertumbuhan perusahaan. Kebanyakan investor startup adalah tipe kedua.
Meski demikian, menurut Hermawan, kebiasaan ini harus mulai diubah dan startup harus mulai menyeimbangkan neraca keuangan mereka.
"Terlalu finance salah, terlalu marketing salah, kita harus seimbang," ujar Hermawan dalam podcast bersama pengusaha Hermanto Tanoko berjudul 'Ga Profit GAPAPA asal ada INI!'.
Baca Juga: Nama Luhut dan Erick Thohir Disebut Terlibat Bisnis Tes PCR
Tak sembarangan, Hermanto sendiri memiliki divisi Marketers di MarkPlus yang berfokus agar startup tidak mempermasalahkan rugi asal tetap mampu tumbuh dan mencari investor.
Ia sendiri mengaku tidak menganut 'family business'. Menurutnya, anak harus dibebaskan menentukan jalannya masing-masing.
Lebih lanjut, Hermawan buka-bukaan terkait modal yang dikeluarkan startup untuk promosi dan marketing. Hermawan berujar, startup berani rugi mengeluarkan dana melebihi omzet demi promosi.
Ia juga menyoroti beberapa waktu lalu berbagai produk dari Indonesia dipromosikan di Time Square, New York. Meski produk tersebut dijual di Indonesia, tetapi startup itu mencari investor dari luar negeri untuk membiayai pertumbuhan hingga akhirnya bisa profit.
"Baby boomer kayak kita gak akan ngerti. Cuma Gen Y dan Gen Z yang paham pemikirannya," tandas Hermawan.
Baca Juga: Erick Thohir dan Luhut Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR Lewat Perusahaan GSI