Perbedaan Saham dan Obligasi: Masa Berlaku, Keuntungan dan Pajak

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 02 November 2021 | 16:50 WIB
Perbedaan Saham dan Obligasi: Masa Berlaku, Keuntungan dan Pajak
Ilustrasi obligasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saham dan obligasi sering disebut sebagai instrumen investasi. Meski sering disebut secara bersamaan, keduanya merupakan instrumen yang berbeda.

Berikut perbedaan saham dan obligasi seperti dijelaskan dalam berbagai sumber.

Batas Masa Berlaku

Saham dan obligasi memiliki batas waktu yang berbeda. Pemilik saham masih memiliki hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan itu berdiri, serta masih memiliki surat bukti kepemilikan sahamnya. Sementara itu, obligasi memiliki masa berlaku yang jelas tertera di dalam surat.

Baca Juga: Laba Garudafood (GOOD) Meningkat 48 Persen Hingga September 2021

Obligasi lebih menguntungkan karena jangka waktu yang sudah ditentukan karena bisa berpindah ke investasi lain apabila jangka waktu perjanjian telah habis. Dengan demikian, jika perusahaan mengalami kerugian tetapi jangka waktu perjanjian telah berakhir maka pemilik tidak terlibat apa-apa lagi.

Tingkat Keuntungan

Keuntungan dari investasi bersifat fluktuatif, artinya tidak bisa diperkirakan dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keuntungan perusahaan. Sementara keuntungan dari obligasi biasanya didapatkan setiap bulan dengan jumlah yang tetap stabil sampai masa berlaku surat perjanjian berakhir.

Ilustrasi seseorang mengamati saham. (Pexels.com)
Ilustrasi seseorang mengamati saham. (Pexels.com)

Jika anda suka dan berani mengambil resiko, saham menjadi pilihan tepat. Namun apabila menginginkan stabilitas dalam berinvestasi maka obligasi menjadi pilihan yang lebih tepat.

Pajak yang Dikenakan

Baca Juga: Rebound, IHSG Jelang Akhir Pekan Dibuka Naik ke Posisi 6.561

Perbedaan saham dan obligasi yang ketiga adalah pajak yang dikenakan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa hasil yang diterima dari saham adalah dividen dalam arti keuntungan dari saham yang dimiliki adalah jumlah total setelah dipotong pajak. Sebaliknya, bunga obligasi lebih dulu dikeluarkan sebagai biaya dan bisa dianggap tidak kena pajak.

Di samping tiga komponen di atas, perbedaan saham dan obligasi juga bisa dilihat dari risikonya, meliputi risiko gagal bayar, risiko capital loss, dan risiko likuiditas, berikut penjelasannya.

1. Resiko gagal bayar terjadi apabila perputaran uang tidak bagus dan dapat mengakibatkan sebuah perusahaan gagal bayar surat obligasi yang sudah jatuh tempo. Risiko ini besar terjadi pada perusahaan swasta. Sebaliknya, obligasi negara memungkinkan risiko kerugian atau gagal bayar dibebankan kepada APBN.

2. Risiko capital loss adalah risiko di mana investor merugi karena harga obligasi di bandrol lebih rendah dari harga saat membeli. Perubahan suku bunga, persoalan politik ekonomi, permasalah global dan kerusuhan dalam negeri menyebabkan peristiwa capital loss.

3. Risiko likuiditas terjadi apabila surat obligasi cukup sulit dijual kembali dalam tempo singkat. Investasi obligasi dinilai tidak cukup likuid. Jika terpaksa menjual kembali surat obligasi sebelum jatuh tempo maka investor akan mengalami kerugian.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI