Suara.com - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pendapatan per September 2021 mencapai Rp5,9 triliun atau meningkat 46,7% YoY (year on year) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,01 triliun.
EBITDA SILO dalam 9 bulan pertama 2021 juga meningkat 107,2% YoY menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar Rp743,5 miliar. Adapun laba bersih SILO per September 2021 tercatat sebesar Rp553 miliar.
Pendapatan dan EBITDA bisnis base case (non-Covid) SILO tercatat paling tinggi pada bulan September dibandingkan bulan lainnya selama tahun 2021. Selain itu, pada September dan Oktober 2021, kasus Covid-19 mulai menyurut, dan hal ini memberikan kesempatan bagi SILO untuk fokus pada pemulihan bisnis utamanya.
SILO saat ini mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit, terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Penjualan Lahan Industri LPCK Tumbuh, Kinerja LPKR Ikut Terdorong
Pertumbuhan kinerja SILO per September 2021 tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4% saham per 3 Agustus 2021.
CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady menegaskan potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk pada 2019.
Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali.
"Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.
Baca Juga: Analis Prediksi Pra Penjualan LPKR Bisa Lampaui Target