Suara.com - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin, karena dolar dan pasar ekuitas melemah.
Mengutip CNBC, Selasa (2/11/2021) harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.793,48 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup meningkat 0,7 persen menjadi USD1.795,80 per ounce.
"Ini sebagian besar karena pergerakan dolar," kata Edward Moya, analis OANDA.
"Kita akan melihat pemosisian terbatas yang mengarah pada The Fed, tetapi saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas dan itu pada akhirnya bakal membantu logam kuning dalam jangka panjang," katanya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Jadi Rp 924.000 per Gram
Ekuitas Amerika, yang kinerja kuatnya telah mengurangi permintaan emas safe-haven, tutur Moya, memangkas beberapa kenaikan pada sesi Senin.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Federal Reserve, yang mengakhiri pertemuan dua hari pada Rabu, diperkirakan mengatakan akan mulai mengurangi pembelian obligasi, sebuah tanda bahwa bank sentral melihat ekonomi Amerika pulih kembali, meski fokusnya adalah pada petunjuk tentang kenaikan suku bunga.
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Pasar fisik ritel menguat signifikan di sejumlah tempat seperti India dan China, dan meskipun jarang, permintaan tersebut juga dapat mendukung harga emas, kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Terus Merosot, Kini Turun 1,04 Persen
Di tempat lainnya, perak naik 0,7 persen menjadi USD24,01 per ounce. Platinum melonjak 4,4 persen menjadi USD1.062,56 per ounce dan paladium juga melesat 2,6 persen menjadi USD2.054,69 per ounce, setelah melejit lebih dari 3 persen sebelumnya.