Suara.com - Adanya perlakuan diskriminatif i Uni Eropa (UE) terhadap kelapa sawit berkelanjutan dari Indonesia sangat disesalkan Presiden RI Joko Widodo.
“Terkait dengan kerja sama lingkungan hidup, saya menyayangkan masih ada perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa terhadap kelapa sawit berkelanjutan Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Slovenia Janes Jansa di sela KTT Pemimpin Dunia, COP26, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021) sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden berharap, Slovenia mendorong finalisasi perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia - EU (I-EU CEPA).
Baca Juga: Pakai Jas Abu-abu, Jokowi Hadiri KTT G20 di Italia
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan terkait berbagai isu mengenai lingkungan hidup.
Presiden juga menyampaikan bahwa upaya memperkuat kerjasama Indonesia-UE ini telah dibahas dengan Prancis sebagai pemegang presidensi UE berikutnya dan juga dengan Presiden Dewan Eropa.
Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada PM Slovenia atas komitmennya untuk terus memperkuat hubungan Indonesia-Slovenia dan Indonesia-Uni Eropa (UE).
Menanggapi hal ini, PM Janes Jansa menyampaikan bahwa Slovenia memberikan perhatian besar terhadap Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, sehingga penting bagi Uni Eropa memberikan perhatian lebih besar kepada Indonesia,” kata PM Janes Jansa, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Jelang COP26, Aktivis Lingkungan Aksi Protes Penggunaan Bahan Bakar Fosil di Inggris