Ide Usaha dari Sampah Rumah Tangga, Bisa Dilakukan Modal Rp10 Ribu

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 02 November 2021 | 06:10 WIB
Ide Usaha dari Sampah Rumah Tangga, Bisa Dilakukan Modal Rp10 Ribu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daur ulang sampah menjadi dan pemanfaatannya agar tidak merugikan lingkungan menjadi masalah besar di Indonesia.

Padahal masyarakat sejatinya dapat berkontribusi dengan memanfaatkannya menjadi barang bernilai ekonomi. Berikut beragam inspirasi ide usaha dari sampah rumah tangga yang bisa dilakukan dari rumah.

Namun, sebelum mendaur ulang sampah terlebih dahulu perlu diperhatikan jenis sampahnya. Jenis yang berbeda akan membuat perlakuan terhadap sampah juga berbeda.

Kementerian Lingkungan Hidup membagi sampah ke dalam dua kelompok besar yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kompos.

Baca Juga: Viral Istri Berprestasi saat Kuliah Kini Diminta Suami Jadi IRT, Pilihannya Tuai Pujian

Di lain sisi, sampah anorganik merupakan sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat. Contoh sampah anorganik adalah botol plastik, kertas bekas, dan karton.

Membuat Kompos

Ide usaha dari sampah rumah tangga pertama adalah membuat kompos. Sampah organik yang diolah menjadi pupuk dapat dimanfaatkan untuk berkebun sehingga hasil kebun dapat bernilai ekonomi. Jika tidak, anda dapat menjual kompos tersebut. Gunakan marketplace atau forum-forum pehobi tanaman di media sosial untuk memasarkan produk tersebut.

Daur Ulang Sampah Anorganik

Mendaur ulang sampah anorganik bukan menjadi hal baru. Sampah anorganik seperti plastik dapat dimanfaatkan untuk bahan baku tas, pakaian, atau hiasan rumah. Barang-barang ini kemudian bisa dijual dan mendatangkan manfaat ekonomi. Jika tidak, sampah plastik bisa dimasukkan ke dalam botol untuk dikumpulkan dan dirakit menjadi barang-barang berbasis ecobrick.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Dipenjara, Ternyata Tak Kuat Bayar Utang Rp25 Miliar ke Rentenir

Di samping itu, komunitas di lingkungan tempat tinggal secara bersama-sama dapat membuat bank sampah. Keuntungan dari sistem penjualan sampah ke pabrik lewat bank sampah bisa dipanen bersama oleh masyarakat.

Terakhir, sampah elektronik atau e-waste membutuhkan perlakuan khusus dalam pengelolaannya. Pisahkan sampah kategori berbahaya tersebut untuk dibawa ke tempat daur ulang khusus. Beberapa perusahaan tempat produksi bahkan memberikan layanan pengembalian barang yang sudah rusak.

Meski terdengar mudah dilakukan, daur ulang sampah tak bisa menyelesaikan masalah lingkungan sepenuhnya. Untuk mengurangi sampah anorganik, warga justru didorong untuk terlibat dalam gerakan diet plastik seperti membawa kantong belanja sendiri dan mengurangi pembelian air minum dalam kemasan sekali pakai.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI