Suara.com - Indosat Ooredo (ISAT) mencatat pendapatan Rp23 triliun pada tahun 2021 hingga bulan September. Nilai ini meningkat 12,0% year-on-year dibanding tahun lalu.
Dalam laporan terkait, pendapatan seluler naik 10,3% YoY dan EBITDA meningkat 22,7% YoY mencapai Rp10,4 triliun dalam 9 bulan ini.
Pertumbuhan top-line dan efisiensi biaya operasional memberi dukungan pertumbuhan margin EBITDA sebesar 4,0 bps YoY, menjadi 45,1%. Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,8 triliun.
President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama menyebut, strategi transformasi yang tepat membuat Indosat Ooredoo mampu menjaga momentum pertumbuhannya dan memberikan kinerja keuangan yang sangat baik.
Baca Juga: Realme GT Neo 2 Dipastikan Sudah Bisa Pakai Internet 5G Indonesia
"Kami kembali berhasil menunjukkan kinerja EBITDA yang kuat, yang tumbuh hampir dua kali lebih cepat dari pendapatan. Kami terus memberikan kinerja jaringan dan layanan digital yang luar biasa kepada pelanggan setia kami. Kepercayaan pelanggan yang meningkat telah membuat basis pelanggan kami tumbuh selama sembilan bulan terakhir,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, 62,3 juta pelanggan Indosat Ooredoo mengaku puas hingga pertumbuhan pelanggan 4G operator itu menjadi 43 juta, meningkat 27% YoY.
"Pendapatan Rata-rata per Pengguna (ARPU) meningkat sebesar 7,9% YoY menjadi Rp34,2 ribu, terutama didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam lalu lintas data, yang naik 39,2% YoY," tambahnya dikutip Warta Ekonomi.
Selama Q3 2021, Indosat Ooredoo mengumumkan peluncuran layanan 5G komersial di Jakarta dan Surabaya, menyusul peluncuran pertama 5G di Solo pada Juni 2021.
Selama triwulan tersebut Indosat Ooredoo juga melanjutkan perluasan jangkauan jaringan 4G di seluruh tanah air, menghadirkan layanan 4G/LTE ke 124 desa terpencil di Aceh, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Juga: HP 5G Sumbang 16 Persen dari Total Penjualan Seluruh Ponsel di Indonesia