Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Asrjad Rasjid menilai industri logistik dan kemaritiman memang harus dibenahi.
Ia melihat proses logistik yang tidak efisien sehingga membuat biaya logistik tinggi dalam negeri. Salah satunya, ia menyarankan adanya digitalisasi pada industri logistik kemaritiman.
"Saya melihat perlunya mengembangkan digitalisasi di industri maritim ke depan/ Indonesia harus meningkatkan peralihan transportasi darat dengan proses transportasi laut di Jawa dan Sumatera dimana seringnya keterlambatan perkapalan dan tingginya biaya, menyebabkan minimnya pengiriman laut jarak pendek atau shortseashipping," ujar Arsjad dalam Virtual Maritim Expo Indonesia (VEMI) 2021 yang ditulis, Minggu (31/10/2021).
Menurut Arsjad, peningkatan industri logistik dan maritim akan membutuhkan perubahan dan peningkatan transparansi antara industri pelabuhan perkapalan dan pendukungnya yang dapat difasilitasi oleh perform multimoda digital.
Baca Juga: KADIN Kabupaten Bogor Harus Perkuat Daya Saing UMKM
dalam hal ini, Ia melihat 5 strategi dalam upaya mendukung.industri perkapalan dan logistik maritim di Indonesia.
Pertama kemitraan antar pemain publik dan swasta untuk menciptakan platform logistik multimoda digital untuk menciptakan transparansi dalam sistem.
"Kedua, integrasi data dari semua pemangku kepentingan terkait di sektor swasta dan publik untuk menciptakan pandangan holistik dan semua hal yang terkait dengan logistik," kata Arsjad.
Kemudian Ketiga, lanjut Arsjad, perlu mendorong pengembangan teknologi logistik digital misalnya melalui program pendampingan dan peningkatan daripada akses pendanaan.
Lalu keempat, merekomendasikan perubahan peraturan yang diperlukan untuk memungkinkan berbagi informasi yang diperlukan antara sektor publik dan swasta.
Baca Juga: Ini Upaya Pemerintah, Pengusaha dan UMKM Genjot Industri Rempah Tanah Air
Serta kelima, pengembangan jaringan informasi dan Telekomunikasi untuk transportasi laut untuk memungkinkan digitalisasi
"Diharapkan Kadin dan Indonesian National Shipowners' Association (INSA) melalui lima fokus ini dapat mengawal bersama-sama mencapai tujuan Indonesia emas di tahun 2045 sebagaimana cita-cita Presiden," pungkas Arsjad.