Suara.com - Nilai kripto Shiba Inu (SHIB) dilaporkan 800 persen dalam 30 hari membuatnya mengalahkan kepopularan Dogecoin (DOGE) yang didukung oleh Bos Tesla, Elon Musk.
Hal ini membuktikan keperkasaan SHIB tanpa terpengaruh dengan sentimen dari Elon Musk. Hal ini juga jadi bukti dukungan terhadap token di bawah blockchain Ethereum itu cukup besar.
Data itu bisa diakses melalui Etherscan. Pada Kamis (28/10/2021) SHIB berhasil mencapai nilai US$0,00008847 atau setara dengan Rp1,26, selaras dengan di-listing-nya SHIB di bursa kripto di Turki.
Selain itu, SHIB juga mampu bertahan di 20 besar koin versi Coinmarketcap dan melampaui DOGE versi Coingecko hanya untuk beberapa saat saja.
Baca Juga: Elon Musk Bantah Terlibat DOGE Foundation, Fans Dogecoin Kehilangan Minat?
Meski sempat terkoreksi lebih 30 persen usai mencapai nilai tertinggi. Sejumlah faktor turut mendukung kenaikan harga, salah satunya rencana burning SHIB oleh NowPayments pada November 2021.
Untuk informasi, pengembang Shiba Inu sebelumnya bermitra dengan perusahaan penyedia layanan pembayaran kripto itu agar SHIB dapat dijadikan sebagai alat pembayaran tambahan di e-commerce produk CoinPayments.
Seperti yang dikabarkan beberapa waktu lalu, NowPayments mengatakan, SHIB yang di-burn mencapai 3 persen dari pendapatan yang mereka peroleh.
Selain itu, holder Shiba Inu masih menantikan apakah Robinhood akan me-listing SHIB, sebagaimana sebelumnya memperdagangkan DOGE.
Ketiga, aspek NFT lewat Shiboshi berlangsung mulus, setelah laman di Shiboshis.Shibaswap.com menampilkan 10 ribu NFT yang siap dijual. Semua NFT itu, jika namanya diganti, maka sejumlah kecil SHIB akan ter-burn.
Baca Juga: Cuan Puluhan Juta Dari Kripto SHIB, Ahmad Langsung Beli Motor Sport Kawasaki W175 SE
Keempat, NFT itu kelak akan dipadukan dengan game berjenis Play-to-Earn seperti Axie Infinity. Tanggal pasti peluncuran belum diumumkan.
Kelima, selain itu sempat mencuat wacana, bahwa pihak developer sedang mengembangkan blockchain sendiri. Jika ini terwujud, kelak SHIB tak lagi menggunakan Ethereum, dan berubah status menjadi “coin“. Belum jelas apakah menggunakan blockchain murni Layer 1 seperti Ethereum, atau bersistem sidechain atau Layer2.
Keenam, Rencana Doggy DAO juga jangan dilewatkan, karena lebih melibatkan pengguna SHIB dalam pengembangan ekosistem.