Grant Thornton: Perusahaan di RI Tertinggi Dalam Hal Pengembangan Strategi Keberlanjutan

Jum'at, 29 Oktober 2021 | 05:56 WIB
Grant Thornton: Perusahaan di RI Tertinggi Dalam Hal Pengembangan Strategi Keberlanjutan
Ilustrasi perusahaan menyusun strategi. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 6 dari 10 atau 62% dari perusahaan skala menengah (mid-market) kini percaya bahwa sustainability atau keberlanjutan sama atau bahkan lebih penting daripada kesuksesan secara finansial menurut hasil survei dari International Business Report (IBR) yang dikeluarkan oleh Grant Thornton.

Aspek lingkungan, sosial, dan peran pemerintah dipandang sebagai keunggulan kompetitif bagi sebagian perusahaan skala menengah.

Sekitar 42% pelaku bisnis menekankan pentingnya sustainability atau keberlanjutan karena strategi ini dianggap mampu untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, sehingga terasa manfaatnya bagi bisnis mereka.

Laporan ini juga menyebutkan 79% pelaku bisnis skala menengah di Indonesia percaya bahwa sustainability sama pentingnya dengan keberhasilan secara finansial.

Bahkan 63% dari mereka berpendapat bahwa sustainability semakin penting sejak pandemi.

Lebih dari setengah (51%) pelaku bisnis skala menengah di Indonesia juga berpendapat bahwa dengan menerapkan prinsip – prinsip sustainability ke dalam aktivitas perusahaan, mereka dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya, sedangkan 47% dari mereka berpendapat bahwa sustainability dapat meningkatkan akses permodalan dan investasi bisnis mereka.

Bahkan hasil survei menyebutkan 68% dari pelaku bisnis Indonesia atau yang tertinggi dari seluruh dunia telah mulai mengembangkan strategi sustainability untuk diterapkan ke dalam bisnis mereka.

Walaupun para pelaku bisnis sudah mulai menerapkan prinsip sustainability ke dalam bisnis mereka, namun, tantangan utama bagi banyak pelaku bisnis ini terletak pada pemahaman apa yang harus diprioritaskan agar dapat maksimal dalam perpindahan ke praktik bisnis yang lebih berkelanjutan, terutama ketika sumber daya yang terbatas menipis karena pandemi.

Di Indonesia sendiri, 46% pelaku bisnis merasa kurangnya kejelasan seputar kebijakan yang baru merupakan hambatan dalam menerapkan prinsip sustainability ke dalam bisnis mereka.

Baca Juga: 4 Alasan Masuk Akal untuk Tak Masuk Kerja, Utamakan Kejujuran, ya!

“Bisnis pasar menengah gesit, mudah beradaptasi, dan banyak yang ingin tetap terdepan, sehingga keberlanjutan masuk akal bagi mereka,” kata Trent Gazzaway, Global Services Lines and Capability, Grant Thornton International Ltd ditulis Jumat (29/10/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI