Masih Minim, Pengusaha Pelayaran Ingin Industri Maritim Bisa Lakukan Digitalisasi

Kamis, 28 Oktober 2021 | 16:14 WIB
Masih Minim, Pengusaha Pelayaran Ingin Industri Maritim Bisa Lakukan Digitalisasi
Ilustrasi aktivitas industri maritim di Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar. (Antara/Widodo S. Jusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha Pelayaran yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners Association (INSA) menginginkan adanya digitalisasi di industri maritim Indonesia. Karena, para pengusaha melihat industri maritim tidak boleh ketinggalan di tengah berkembangnya teknologi.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, dengan adanya revolusi Industri 4.0 atau era digitalisasi, dan implementasi ekosistem logistik nasional, industri maritim mau tidak mau harus siap menghadapinya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi serta mengubah pola pikir dan cara kerja di sektor maritim. 

"Selain untuk menghadapi persaingan global, penerapan digitalisasi di industri maritim diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi di sektor maritim," ujar Carmelita dalam konferensi pers Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI), Kamis (28/10/2021).

Carmelita melanjutkan, masa pandemi kebutuhan akan koneksi internet yang memadai menjadi semakin penting agar kegiatan bisnis dapat terus berjalan.

Baca Juga: INSA Minta Pelaut-Pekerja Pelabuhan Masuk Prioritas Vaksinasi

Menurutnya, penerapan teknologi di sektor maritim khususnya di atas kapal saat ini masih tergolong minim. 

Salah satu alasan adalah jaringan internet yang mahal dan bandwidth yang terbatas dikarenakan kapal berada ratusan atau ribuan mil dari daratan terdekat dimana konektivitas jaringan internet harus disediakan melalui satelit.

Pengembangan Internet of Things (IoT) di pelayaran juga tidak semudah di sektor lain. Perlu adanya penyediaan jaringan satelit yang kompetitif, mengingat kapal berada di tengah laut yang membutuhkan jaringan satelit yang efisien. 

"Kemudian adanya dukungan pengadaan alat dengan memberikan kemudahan perizinan dan harga yang kompetitif," kata Carmelita.

Selain itu, tutur Carmelita, penerapan digitalisasi pada sistem layanan online di sektor maritim perlu terus dikembangkan, sehingga proses bisnis menjadi lebih efisien dan cepat pada akhirnya mampu menekan biaya logistik. 

Baca Juga: Pengusaha Pelayaran: Vaksin Covid-19 Datang, Usaha Kami Bisa Bangkit

Pembangunan infrastruktur digital yang terintegrasi sangat penting bagi sektor maritim dan logistik, karena akan terciptanya big data yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan analisis. 

Big data mendorong terciptanya inovasi produk, layanan, dan peluang bisnis di sektor maritim. Misalnya, informasi mengenai ketersediaan ruang muat kapal, dan jenis komoditas.

"Sinergitas, kolaborasi dan inovasi di sektor maritim perlu terus dilakukan untuk kemajuan industri maritim kita," kata Carmelita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI