Menteri Bahlil Yakin Target Investasi Rp 900 Triliun Tercapai

Rabu, 27 Oktober 2021 | 15:45 WIB
Menteri Bahlil Yakin Target Investasi Rp 900 Triliun Tercapai
Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merasa yakin target investasi Rp 900 triliun hingga akhir tahun tercapai.

Menurut Bahlil, pihaknya telah memetakan investor-investor yang akan masuk pada kuartal IV ke depan. Saat ini, ungkapnya, realisasi investasi hingga September 2021 ini telah mencapai Rp 659,4 triliun atau 73,3% dari target Rp 900 triliun.

"Saya meyakinkan insyaallah target kami akan tercapai. Jawaban saya ini bukan tanpa dasar. Kami telah lakukan kalkulasi, mapping, terhadap beberapa calon investasi yang sudah realisasi, dan calon yang akan masuk di kuartal IV dengan peluang yang ada. Doain bisa tercapai di angka Rp 900 triliun," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

Dalam hal ini, Bahlil tengah meracik strategi-strategi baru untuk memikat para investor masuk ke dalam negeri. Strategi ini untuk menggantikan kebijakan tax holiday.

Namun, mantan Ketua Umum HIPMI itu enggan membocorkan strategi apa yang tengah diraciknya.

Baca Juga: Realisasi Investasi Turun, Bahlil Terapkan Strategi Juventus Bertahan dan Menyerang

"Ini materinya lagi kami bahas, kami lagi pikirkan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk bisa menjadi pengganti tax holiday yang minimal 15 persen itu. Tapi itu masih panjang," katanya.

Menurut Bahlil, alasannya untuk enggan memberikan bocoran, agar strateginya tidak dicuri oleh negara lain. Dengan begitu, bisa menjaga asa investor untuk ke dalam negeri.

"Ibarat main bola jangan sampaikan strategi kita pada lawan, nanti dia tiru. Insentif ini bagian daripada bargaining dan kompromi untuk menarik investor. Di hampir semua negara sekarang sedang meracik strategi apa yang akan diberikan. Kita jangan dulu umumkan. Nanti kalau negara tetangga tau dia akan sabotase kita," ujarnya lagi.

Untuk diketahui, realisasi investasi pada kuartal III 2021 sebesar Rp 216,7 triliun. Angka itu turun 2,8% dibadingkan kuartal II 2021.

Bahlil menyebut, penurunan investasi ini karena adanya kebijakan PPKM yang begitu ketat yang disebabkan kasus covid yang melonjak pada kuartal III ini.

Baca Juga: Menteri Investasi Indonesia Yakinkan Volkswagen untuk Bangun Pabrik Baterai di Tanah Air

"Karena kerja kita 1,5 bulan karena pandemi. Tapi secara tahunan tumbuh 3,7%. Sekalipun pandemi bisa dilihat para oengusaha bisa adaptasi kondisi kopid tetap mereka percaya diri membangun investasi," jelas Bahlil.

Bahlil melanjutkan, penurunan investasi ini sejalan dengan penunurunan investasi asing yang pada kuartal III yang sebesar Rp 103,2 triliun atau turun 11,6% (q-t-q), serta turun 2,7% secara tahunan.

Namun, dari sisi investasi dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) justru mengalami kenaikan pada kuartal III yang sebesar Rp 113,5 triliun atau naik 10,3% secara bulanan serta naik 6,8% secara tahunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI