Pelaku Bisnis Diminta Percepat Penerapan Supply Chain Digital Dalam Berbagai Industri

Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:39 WIB
Pelaku Bisnis Diminta Percepat Penerapan Supply Chain Digital Dalam Berbagai Industri
Paper.id menggelar webinar berseri dari tanggal 7 Oktober - 28 Oktober 2021.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paper.id menggelar webinar berseri dari tanggal 7 Oktober - 28 Oktober 2021. Bekerjasama dengan beberapa institusi ternama seperti GAPMMI, ISCEA, Crowe Indonesia, Bincang Supply Chain, dan Politeknik Praktisi, event ini ditujukan untuk pebisnis dan kaum profesional yang berkecimpung di dunia supply chain.

Hingga seri ketiga, acara ini telah diikuti lebih dari 700 peserta yang datang dari berbagai industri seperti FMCG, logistik, perusahaan multinasional, e-commerce, serta asosiasi ahli supply chain.

Webinar ini menjadi wadah informasi serta diskusi yang menghadirkan berbagai sosok penting yang telah berpengalaman di masing-masing bidang, seperti Prof. Nyoman Pujawan (Presiden ISCEA Indonesia), Yongky Susilo (Ex-Direktur Eksekutif Nielsen), Muljadi Teo (CTO Sirclo), Iman Kusnadi (CEO Ritase), Asryan Aghati (Digital Native Reps Google Cloud), Marko Suswanto (Lead Partner Technology Services Crowe Indonesia) Yosia Sugialam (CTO Paper.id), dan lainnya.

Webinar ini memaparkan pandemi COVID-19 memberikan efek besar dalam berbagai industri. Sebagai contoh, sebagian besar pelaku usaha di industri logistik merasakan masalah, seperti pengiriman barang menjadi telat serta biaya operasional yang membengkak. Selain itu, pandemi juga memaksa semua orang untuk melakukan segala aktivitas di rumah, termasuk belanja secara online.

Perubahan tersebut menjadi faktor penting yang memaksa para pelaku usaha untuk mengubah proses bisnis konvensional ke digital. Selama ini, digitalisasi masih berjalan lambat. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, hal ini menjadi titik percepatan untuk menerapkannya dalam proses bisnis.

“Krisis yang terjadi sekarang berbeda dengan krisis sebelumnya, dimana banyak orang hanya dapat beraktivitas di dalam rumah saat ini,” kata Yongky Susilo ditulis Senin (26/10/2021).

Hal ini merubah pola pikir dan gaya hidup yang sekaligus mendorong para pebisnis untuk mengotomasi bisnis mereka agar bergerak lebih cepat dalam menerapkan digitalisasi sebagai investasi masa depan.

Tetapi, hal ini juga perlu didukung dengan berbagai faktor, seperti infrastruktur, kebijakan, dan skill individu. Menurut Marko Suswanto, baik individu maupun perkembangan teknologi harus berjalan berdampingan. Kenyataannya, perkembangan teknologi yang sekarang bertumbuh sangat kencang dan tidak diiringi dengan peningkatan kemampuan individu dalam mengoperasikannya.

“Dengan adanya teknologi yang berkembang kencang dan skill individu yang mumpuni, hal ini dapat menciptakan sebuah consumer journey yang nyaman dan transparan,” imbuh Muljadi Teo dan Marko Suswanto.

Baca Juga: Pelindo Resmi Merger, Chairman SCI Tuntut Bantu Tingkatkan Daerah PDB Rendah

Yang harus diperhatikan adalah, keberhasilan penerapan digitalisasi tidak hanya diukur hanya dari pergantian kebiasaan dari penggunaan kertas ke digital. Asryan Aghati melihat bahwa Para pebisnis juga perlu menerapkan otomasi untuk mengubah proses operasional bisnis mereka menjadi lebih efisien dan efektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI