Suara.com - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek sebelumnya ditargetkan akan beroperasi secara driverless atau tanpa masinis pada akhir tahun 2022. Namun, sebelum diberlakukan, LRT untuk sementara akan dioperasikan secara otomatis di semua jalur utama, kecuali di depo yang masih manual.
Namun, terjadi kecelakaan saat proses uji coba kereta pada Selasa pagi tadi (25/10/2021), dilaporkan ada dua rangkaian LRT yang bertabrakan.
PEristiwa yang tepatnya terjadi pada titik diantara stasiun Harjamukti – stasiun Ciracas diduga penyebab utamanya karena salah satu rangkaian kereta berpindah jalur hingga menabrak rangkaian kereta yang tengah stabling. Beruntung kedua rangkaian kereta itu tidak ada penumpang.
Berkaitan dengan ini, pihak PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor memastikan peristiwa ini tidak mengganggu peresmian LRT Jabodebek pada akhir tahun.
Baca Juga: Dirut INKA Ungkap Indikasi Penyebab Tabrakan LRT Jabodebek
Tercatat, PT INKA telah menyelesaikan seluruh produksi LRT Jabodebek yang ditandai dengan pelepasan trainset ke-31 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri.
Rencananya, trial run dari program ini akan digelar pada Juni hingga Agustus tahun depan, sebelum beroperasi pada Agustus 2022.