Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini bisa mencapai 4 persen, keoptimisan Sri Mulyani akan pertumbuhan tersebut didasarkan kondisi ekonomi Indonesia yang makin pulih usai dihantam Covid-19 varian delta.
Tak hanya itu kondisi ekonomi mitra dagang Indonesia seperti China dan Amerika Serikat juga jadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
"Rebalancing berbagai kegiatan ekonomi di China, AS, dan Eropa akan pengaruhi outlook kuartal 4 dan tahun depan. Overall tahun ini pertumbuhan 4 persen," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).
Sementara itu untuk kuartal III ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan juga akan makin membaik.
Baca Juga: Menkeu: Waspada Dampak Tapering Hingga Kasus Evergrande Pada Ekonomi Indonesia
"Kita optimis untuk revisi kuartal 3. Outlook membaik jadi 4,3%. Memang dibanding kuartal 2 turun, tapi kalau kuartal 3 ada delta varian yang tinggi, itu yang sebabkan ada koreksi pemulihan ekonomi di kuartal 3. Namun koreksinya tidak terlalu dalam bisa bertahan," paparnya.
Sebelumnya Sri Mulyani menjelaskan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi dalam negeri membaik dalam beberapa waktu terakhir. Daya beli membaik terbukti dari konsumsi yang meningkat.
Selain itu kondisi ritel tumbuh dengan pesat, neraca perdagangan masih bisa terus surplus, hingga investasi dan penjualan barang niaga yang masih tumbuh di 60 persen.
"Ini yang menimbulkan optimisme terhadap kegiatan ekonomi Indonesia," katanya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Cerita Penyebab Terjadi Krisis 1998 yang Bikin Utang RI Membengkak