Suara.com - Harga emas dunia bergerak lebih rendah dalam sesi perdagangan yang fluktuatif pada perdagangan Kamis, karena tertekan kenaikan imbal hasil Obligasi AS yang melampaui dukungan dari kekhawatiran kenaikan inflasi dan sektor properti China yang bermasalah.
Mengutip CNBC, Jumat (22/10/2021) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.780,61 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 0,2 persen menjadi USD1.781,9 per ounce.
"The Fed akan melakukan tapering dan imbal hasil akan mencapai level tertinggi sepanjang masa sehingga tidak ada alasan bagi orang untuk memarkir uang mereka di aset yang aman yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, Chicago.
Imbal hasil Obligasi AS 10-tahun melesat ke puncak lima bulan karena ekonomi yang pulih dengan cepat memperbarui pertanyaan tentang kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Baca Juga: Kekhawatiran Kenaikan Inflasi Picu Naiknya Harga Emas Dunia
Kendati emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Streible mengatakan saham Evergrande yang anjlok 12,5 persen adalah sentimen positif bagi emas.
Ekuitas di seluruh Asia dan Eropa jatuh setelah Evergrande, Rabu malam, mengatakan telah membatalkan kesepakatan untuk menjual 50,1 persen saham di lengan jasa propertinya, dan kekhawatiran inflasi juga berdampak pada pasar.
Analis UBS mengatakan ekspektasi inflasi yang meningkat dan prospek pertumbuhan yang melemah dapat mendukung harga emas dalam satu atau dua bulan ke depan.
Dua pejabat The Fed, Rabu, mengatakan meski bank sentral harus mulai mengurangi langkah-langkah stimulusnya, namun terlalu dini untuk menaikkan suku bunga.
Baca Juga: Beli Gelang Emas Tahun 1980 Dijual 2021, Peningkatan Harganya Bikin Melongo
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,8 persen menjadi USD24,08 per ounce. Platinum tergelincir 0,5 persen menjadi USD1.044,83 per ounce. Paladium anjlok 2,6 persen menjadi USD2.018,45 per ounce.