Suara.com - Kegiatan distribusi adalah aktivitas penyebaran produk sehingga dapat dijangkau oleh konsumen yang lebih luas.
Kendati demikian, dikutip dari The Economic Times, manfaat kegiatan distribusi tak sebatas pada perekonomian. Distribusi juga menjangkau dimensi yang lebih luas seperti sosial dan budaya.
Distribusi juga melibatkan beragam aspek. Aspek terpenting untuk menunjang distribusi adalah sistem transportasi yang memadai untuk menjangkau beragam kondisi geografis. Di samping itu, kegiatan distribusi juga membutuhkan integrasi antara sistem pengemasan, pelacakan, dan infrastruktur yang baik. Lima manfaat kegiatan distribusi dalam perekonomian dijabarkan sebagai berikut:
1. Menjamin proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Pada dasarnya produksi dan distribusi menjadi kegiatan yang berkesinambungan di dalam sistem ekonomi. Kegiatan distribusi menjamin barang bisa beredar dengan baik sehingga tidak menumpuk di gudang. Kelancaran distribusi juga bisa berpengaruh pada pendapatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi.
Baca Juga: Tiga Cara Minimalisir Risiko dan Tingkatkan Produktivitas Armada Logistik
2. Menjamin produk sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang ideal. Pemenuhan kebutuhan konsumen membuat rantai distribusi membutuhkan banyak aspek penunjang seperti infrastruktur dan teknik pengemasan agar barang bisa sampai di tangan konsumen dengan kondisi prima.
3. Memudahkan konsumen mendapatkan barang, produk, dan jasa yang mereka butuhkan. Berbagai barang biasanya didapatkan konsumen setelah kegiatan distribusi dilakukan. Misalnya masyarakat yang ingin mendapatkan sabun tidak akan bisa langsung membelinya di pabrik sabun. Konsumen akan mendapatkan barang tersebut setelah proses pendistribusian dari pabrik ke toko atau minimarket berlangsung.
4. Sebagai bahan evaluasi untuk menigkatkan produk. Distribusi menjadi jalan utama agar produk bisa sampai di tangan masyarakat. Di saat yang sama, para produsen bisa melihat apakah produk yang mereka buat sesuai dengan kebutuhan pasar. Evaluasi produk bisa dilakukan agar pengembangan produk bisa terus dilakukan. Pengembangan produk juga menjadi kunci agar barang atau jasa yang diperdagangkan bisa tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
5. Meningkatkan Nilai Jual Produk
Nilai jual produk di tangan distributor biasanya akan meningkat dibandingkan dengan harga di tangan produsen. Peningkatan harga ini sekaligus sebagai dampak dari biaya operasional distributor. Sebagai contoh, barang yang sama biasanya akan dihargai lebih mahal ketika dijual di luar pulau jawa. Pasalnya semakin jauh distribusi yang dilakukan kemungkinan semakin besar pula biaya operasional yang harus ditanggung.
Baca Juga: Visa Sementara Pengemudi Truk untuk Bekerja di Britania Raya Bukan Solusi Jangka Panjang
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni