Suara.com - Sektor pertanian tidak boleh diabaikan, karena terbukti menjadi salah satu sektor yang dapat memperkuat ekonomi nasional, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Agar pertanian dapat terus bertahan dan bersaing, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyebut perlunya pembangunan SDM pertanian berbasis teknologi dan science, salah satunya melalui pendirian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).
Pendirian Kampus PEPI merupakan komitmen Kementan dalam mempercepat pembangunan SDM pertanian dan meningkatkan kualitas tenaga yang terlatih, terampil sehingga dapat terserap ke dalam industri-industri.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yaitu untuk menghubungkan pendidikan vokasi dengan industri-industri, agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.
“Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, kita harus dapat mengubah paradigma mereka bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan, apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional, “ ungkap Mentan Syahrul, saat meresmikan Gedung Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia atau PEPI yang berlokasi di Tangerang, Banten, Kamis (21/10/2021).
Baca Juga: Kementan Targetkan Ekspor Tiga Kali Lipat Produk Pertanian di 2024
Mentan mengungkapkan, pihaknya mempersiapkan PEPI dengan baik, agar mahasiswa memiliki kemamampuan akademik dan keterampilan terapan yang baik serta budi daya perilaku pertanian akan terbangun dalam kehidupan mereka.
“Kita butuh 2,5 juta anak-anak milenial untuk menggerakan pertanian. Sumber daya alam pertanian sudah tersedia banyak. Untuk itu, yang kita butuhkan sekarang adalah SDM yang lebih kuat dengan terapan science, riset dan teknologi agar lebih efektif dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri," ujar Mentan
Gerakan Pembangunan SDM pertanian, menurut Mentan difokuskan pada investasi mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pendidikan Tinggi. Untuk itu, PEPI bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian melalui kegiatan penelitian, perekayasaan, dan pengembangan enjiniring pertanian.
“PEPI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan sebagai tenaga teknisi yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0, “ jelas Mentan Syahrul
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan, PEPI mengelola tiga program studi, yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian dengan menerapkan komposisi beban SKS mencakup 40 % Teori dan 60% Praktik.
Baca Juga: Jalan Usaha Tani Kementan Tingkatkan Produktivitas Pertanian Tabanan
Tujuan pendirian PEPI adalah menyelenggarakan Tridharma perguruan tinggi, mengembangkan kelembagaan dan program studi bidang enjiniring pertanian.
"Juga meningkatkan mutu dan kompetensi sumberdaya pendidikan sesuai perkembangan IPTEK di bidang enjiniring pertanian, menjalin kemitraan dan jejaring kerja sama pendidikan nasional dan internasional, mengoptimalkan sistem manajemen administrasi Pendidikan, juga menyelenggarakan nilai kejuangan sehingga terbentuk sikap pembiasaan untuk beribadah, berakhlak mulia, berintegritas, belajar terus menerus, berkarya, bermanfaat, dan profesional," ujarnya.