Langkah Optimistis Summarecon Bangun Township Langka di Kala Pandemi

Rabu, 20 Oktober 2021 | 19:00 WIB
Langkah Optimistis Summarecon Bangun Township Langka di Kala Pandemi
Marketing Gallery Summarecon Bogor.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih terlintas di benak Sharif Benyamin ketika salah seorang rekannya pesimistis dengan rencana pengembangan township terbaru dari PT Summarecon Agung Tbk di kawasan Bogor, beberapa tahun silam.

Menurut rekannya, hal yang mustahil untuk membangun sebuah kota di daerah pegunungan yang konsepnya untuk hunian, bukan sebagai tempat peristirahatan sementara.

Ingatan itu pun menjadi cerita pembuka saat Sharif Benyamin, Direktur PT Summarecon Agung Tbk memperkenalkan sebuah pengembangan kota mandiri Summarecon Bogor, September 2020.

Melalui pertemuan daring, Benyamin menjelaskan setidaknya pembangunan township keenam dari Summarecon yang sudah direncanakan sejak 2013 silam.

Baca Juga: BI Lanjutkan Kebijakan DP 0% Kendaraan Bermotor dan Properti Tahun Depan

Seiring berjalannya waktu, cerita dari rekan Benyamin ternyata terbantahkan lewat hasil penjualan 590 unit produk hunian yang dipasarkan Summarecon Bogor tahun lalu.

Tak tanggung-tanggung, produk hunian tersebut dipasarkan dari harga Rp 1,3 – 6 miliar. Hasil penjualan itu pun sekaligus menjadi awal kesuksesan perkenalan Summarecon Bogor di pasar properti tanah air.

Fenomena penjualan itu menjadi buah bibir bagi pelaku bisnis properti dalam negeri. Sebab, Summarecon berhasil meluncurkan tiga produk cluster sekaligus di saat pandemi covid-19.

“Sudah diluncurkan saat pandemi, dan produknya langsung habis pula. Ini merupakan hal yang luar biasa di industri properti,” ujar CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, dalam acara Product Knowledge hunian terbaru dari Summarecon Bogor ditulis Rabu (20/10/2021).

Ali melihat banyak hal luar biasa dari Summarecon Bogor yang membuat peluncurannya sukses pada tahun lalu. Salah satunya adalah konsep pengembangan township yang berbeda karena berada di wilayah pegunungan.

Baca Juga: Summarecon Pasarkan Hunian Modern Minimalis Buat Konsumen Muda

Menurutnya, tak banyak developer yang berani mengembangkan kawasan di wilayah pegunungan karena membutuhkan nilai investasi yang sangat besar, khususnya dalam segi konstruksi.

Berdasarkan paparan launching Summarecon Bogor dalam konferensi dengan media tahun lalu, Summarecon Bogor dibangun di atas lahan 500 hektare di wilayah Bogor yang lokasinya berada di ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut.

Kawasan ini pun hanya memiliki saleable hamper 40 persen (pada umumnya saleable kawasan di dataran rendah sekitar 60 persen).

Benyamin menjelaskan, Summarecon Bogor merupakan pengembangan berskala kota yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara hunian, dengan fasilitas kota lainnya seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang memungkinkan penghuni dapat melakukan beragam aktivitas didalamnya.

Tak hanya itu, penghuni juga akan menikmati pemandangan indah Gunung Salak, Gunung Gede Pangrango, dan Gunung Pancar setiap harinya dari dalam kawasan.

Menurut dia, tidak banyak developer yang berani membangun sebuah township di kawasan pengunungan.

“Untuk melihat atau tinggal di sebuah kota yang berada di pegunungan saat ini sepertinya hal yang agak sulit. Kalaupun ada, biasanya tak banyak pilihan atau bisa dibilang langka. Dan Summarecon Bogor menjadi salah satu pilihan yang langka itu, yang artinya sebagai salah satu kawasan terpadu di daerah pegunungan yang limited edition,” ujar Benyamin.

Tahun ini, Summarecon Bogor mencoba kembali peruntungan dengan meluncurkan dua produk hunian terbarunya, yakni The Rosewood Golf Residence dan The Pinewood Residence.

The Pinewood Residence merupakan hunian dengan konsep modern tropis berukuran 7x16 dan 9x16 yang dipasarkan mulai dari Rp 1,5 miliar.

Sementara The Rosewood Golf Residence merupakan cluster hunian yang lokasinya berada di sebelah lapangan golf dengan pilihan lebar 10 dan lebar 12 dengan harga mulai dari Rp 3,1 miliar. Pemilihan unit dua produk terbarunya itu dilakukan pada 30-31 Oktober 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI