Neraca Dagang RI Terus Surplus, Menko Airlangga: Ekonomi Makin Ekspansif

Senin, 18 Oktober 2021 | 12:24 WIB
Neraca Dagang RI Terus Surplus, Menko Airlangga: Ekonomi Makin Ekspansif
Menko Bidang Perekonomian dan KPCPEN, Airlangga Hartarto. (Dok: Kemenko Perekonomian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Performa neraca perdagangan pada September 2021 mencatatkan surplus sebesar USD4,37 miliar, sebagaimana dirilis dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir pekan lalu.

Dengan demikian, tren surplus sejak Mei 2020 kembali dapat dipertahankan atau telah mengalami surplus selama 17 bulan berturut-turut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kinerja surplus yang impresif tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor Indonesia yang tetap terjaga pada September 2021 dengan mencapai USD20,60 miliar, meningkat double digit sebesar 47,64 persen (yoy).

“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut yang juga tercermin dari level Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali berada pada zona ekspansif yakni 52,2 pada September 2021, melonjak dari bulan sebelumnya yang berada di level 43,7,” kata Airlangga dalam keterangan persnya, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Akbar Tandjung Bermimpi Airlangga Hartarto Jadi Presiden di 2024

Dia bilang level PMI Indonesia di bulan September 2021 bahkan lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, seperti Filipina (50,9), Thailand (48,9), Malaysia (48,1), Myanmar (41,1), dan Vietnam (40,2).

Pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia di tengah penurunan kasus yang stabil, mampu mendorong sektor manufaktur untuk kembali bertumbuh.

Selain itu, surplus perdagangan yang terus terjaga terutama disebabkan karena kinerja komoditas ekspor andalan Indonesia yang terus meningkat di tengah tren peningkatan harga, khususnya Batubara sebesar 254,44 persen (yoy) dan CPO sebesar 63,90 persen (mtm).

“Selain disebabkan oleh mekanisme pasar, strategi kebijakan Pemerintah selama pandemi dalam menjaga pasokan ekspor kedua komoditas tersebut serta menjamin ketersediaan pasokan dalam negeri, menjadi kunci menjaga momentum ekspor di tengah kenaikan harga,” ungkap Airlangga.

Baca Juga: Airlangga: Bantuan Tunai PKL dan Warung Klontong Sudah 24 Persen Tersalurkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI