Butuh Gotong Royong Untuk Tingkatkan Ekspor UKM Jawa Tengah

Iwan Supriyatna
Butuh Gotong Royong Untuk Tingkatkan Ekspor UKM Jawa Tengah
Butuh Gotong Royong Untuk Tingkatkan Ekspor UKM Jawa Tengah. (Dok: Istimewa)

Program Rumah Ekspor ini juga disambut positif oleh para pelaku usaha ekspor.

Suara.com - Peningkatan ekspor sebagai salah satu indikator perekonomian suatu negara membutuhkan kerja sama seluruh pihak dari hulu hingga ke hilir. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional menginisiasi sebuah wadah kerja yaitu Rumah Ekspor yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah.

Program yang merupakan sinergi bersama Kementerian Keuangan RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Luar Negeri RI, Kemenkop UKM RI yang ditujukan untuk menawarkan solusi dalam melakukan kegiatan berorientasi ekspor.  
 
“Rumah ekspor diharapkan dapat menjadi solusi yang cepat bagi hambatan yang dihadapi oleh pelaku usaha berorientasi ekspor khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Lokasinya akan berada dilantai 1 kantor kami di Surakarta. Sesuai dengan mandat kami, gotong royong seluruh Kementerian dan lembaga ini diharapkan dapat meningkatkan nilai dan volume ekspor yang berkelanjutan di wilayah Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Daniel James Rompas pada sambutannya di “Temu Wicara Pemangku Kepentingan di Rumah Ekspor”, Surakarta, Jawa Tengah. (15/10)
 
Program Rumah Ekspor ini juga disambut positif oleh para pelaku usaha ekspor. Pada acara yang sama, Djudjuk Aryati selaku pemilik CV Cocoon Asia yang bergerak dibidang furniture mengatakan bahwa program Rumah Ekspor akan memudahkan para pelaku usaha ekspor untuk mengatasi hambatan yang kerap dihadapi oleh pelaku usaha khususnya terkait perizinan dan administrasi.

Hal yang sama juga diungkapkan Supriyadi, Direktur PT Kharisma Rotan Mandiri, pihaknya meyakini bahwa inisiatif seperti Rumah Eksporlah yang dibutuhkan para pelaku usaha ekspor khususnya di wilayah Jawa Tengah.  
 
Tidak hanya sinergi antar Kementerian dan Lembaga, Rumah Ekspor akan menyediakan National Export Dashboard (NED). NED merupakan dashboard panel data terintegrasi yang memvisualisasikan data, informasi dan analisis kinerja ekspor nasional seperti sebaran wilayah, jenis komoditas, dan negara tujuan ekspor.

Akses data ini yang kemudian dapat dimanfaatkan baik oleh pelaku usaha ekspor di Surakarta dan sekitarnya maupun pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun strategi ekspor ke depan serta kajian dan penelitian.
 
Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta serta Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Solo juga berkomitmen untuk mendukung program kolaborasi Rumah Ekspor. Pihaknya meyakini program ini juga akan semakin mengakselerasi program layanan publik khususnya terkait ekspor nasional.
 
“Kami sangat mendukung inisiasi dari LPEI pada program kolaborasi antar Kementerian dan Lembaga dalam wadah Rumah Ekspor. Kami dari DJBC juga memiliki National Logistic Export selain program lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh para eksportir. Hal ini mungkin nanti dapat kita diskusikan ke depan di Rumah Ekspor bersama para pelaku usaha,” ujar Agus Sudarmadi, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC) pada Temu Wicara yang sama.
 
Semoga sinergi yang terjalin ini semakin kuat menopang laju ekspor Indonesia ke mancanegara, dan slogan #LokalyangMendunia menjadikan produk Indonesia dan kegiatan ekspornya semakin kokoh menjangkau dunia.

Baca Juga: Raih Pencapaian Baru, STP Perluas Pasar Ekspor ke Brunei Darussalam