Untung 17 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang September Surplus 4,37 Miliar Dolar AS

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 10:47 WIB
Untung 17 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang September Surplus 4,37 Miliar Dolar AS
Kepala BPS Margo Yuwono.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 masih mengalami surplus sebesar USD4,37 miliar, capaian surplus ini merupakan ke-17 berturut-turut sejak masa pandemi Covid-19 atau sejak Mei 2020.

Namun jika dirinci, surplus ini turun dari Agustus lalu yang mencapai USD4,74 miliar.

"Neraca perdagangan Indonesia ini secara 17 bulan membukukan surplus secara beruntun. Surplus terbesar dari bahan bakar mineral, lemak hewan/nabati, serta besi dan baja," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konfrensi pers virtualnya, Jumat (15/10/2021).

Secara total, akumulasi surplus neraca dagang Indonesia mencapai USD25,07 miliar pada Januari-September 2021.

Capaian surplus September 2021 terjadi karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor.

Dimana nilai ekspor Indonesia pada bulan September mencapai USD20,60 miliar, capaian ekspor ini melejit 47,64 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 3,84 persen atau dari USD21,43 miliar.

"Nilai ekspor September 2021 mencapai USD20,60 miliar turun 3,84 persen kalau dibandingkan Agustus 2021. Sementara itu ekspor September ini kalau dibandingkan September 2020 masih mengalami peningkatan dan peningkatannya cukup signifikan, meningkat 47,64 persen," kata Margo.

Margo memerinci, ekspor migas pada September 2021 tercatat turun 12,56 persen secara bulanan. Sementara ekspor non migas tercatat turun 3,38 persen secara bulanan.

Baca Juga: Data BPS: Ekspor Impor di September 2021 Melejit

Namun secara tahunan ekspor migas dan non migas keduanya mengalami kenaikan. Untuk migas meningkat 39,79 persen sementara non migas meningkat sebesar 48,03 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI