Arab Saudi Tolak Tambah Pasokan, Harga Minyak Dunia Langsung Melambung

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 08:17 WIB
Arab Saudi Tolak Tambah Pasokan, Harga Minyak Dunia Langsung Melambung
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia meningkat 1 persen pada perdagangan Kamis, setelah produsen minyak utama Arab Saudi menolak desakan untuk menambah pasokan OPEC Plus.

Mengutip CNBC, Jumat (15/10/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 82 sen atau 1 persen menjadi USD84 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat 87 sen menjadi USD81,31 per barel, mencatat penutupan tertinggi tujuh tahun lainnya.

Pasar sebagian besar mengabaikan lonjakan besar yang tak terduga dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat ketika perusahaan penyulingan memangkas produksi dalam periode yang umumnya lebih lambat bagi fasilitas tersebut.

Baca Juga: Harga BBM Indonesia Termurah Kedua di Asia Tenggara, Siapa Paling Murah?

Permintaan minyak akan meningkat setengah juta barel per hari karena sektor listrik dan industri berat beralih dari sumber energi yang lebih mahal, kata IEA, memperingatkan bahwa krisis energi dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Dalam laporan bulanannya, IEA meningkatkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada 2022 sebesar 210.000 barel per hari, dan sekarang memperkirakan total permintaan minyak pada 2022 mencapai 99,6 juta barel per hari, sedikit di atas tingkat pra-pandemi.

Gedung Putih berdiskusi dengan produsen minyak dan gas tentang biaya bahan bakar, dengan harga bensin eceran mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun, dan tagihan pemanas musim dingin diperkirakan melesat. Gedung Putih juga mendesak OPEC Plus untuk meningkatkan produksi.

Arab Saudi menolak seruan untuk peningkatan produksi tambahan OPEC Plus, dengan mengatakan penghentian pengurangan produksi kelompok itu melindungi pasar minyak dari perubahan harga yang liar, seperti terlihat di pasar gas alam dan batu bara.

OPEC Plus, Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutu yang dipimpin Rusia, telah melakukan pekerjaan "luar biasa" sebagai pengatur pasar minyak, kata Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam sebuah forum di Moskow.

Baca Juga: Usai Catat Rekor Tertinggi, Harga Minyak Dunia Berangsur Turun

Pada pertemuannya bulan ini, OPEC Plus bertahan pada kesepakatan sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari per bulan.

Stok minyak mentah Amerika meningkat secara mengejutkan 6 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan 702.000 barel yang diperkirakan analis. Produksi naik, mencapai 11,4 juta barel per hari.

Produsen sahle-oil Amerika enggan berinvestasi dalam meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun return yang lemah, sehingga produksi AS masih jauh dari rekor akhir 2019 di hampir 13 juta barel per hari. Rabu, EIA mengatakan produksi akan rebound menjadi 11,7 juta barel per hari pada 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI