Presiden Jokowi Minta BUMN-BUMN Kecil Dilebur, Ini Alasannya

Kamis, 14 Oktober 2021 | 12:59 WIB
Presiden Jokowi Minta BUMN-BUMN Kecil Dilebur, Ini Alasannya
Presiden Jokowi. [Tangkapan layar/Youtube Kemenpora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan perusahaan BUMN-BUMN kecil digabungkan.

Menurut Jokowi, jika beberapa BUMN digabungkan, maka akan memiliki kekuatan yang besar, sehingga bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.

Ia mencontohkan, penggabungan BUMN di sektor Pelabuhan yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Dengan bergabungnya Pelindo, membuat biaya-biaya lain seperti logistik menjadi efisien.

"Perusahaan-perusahaan yang lain juga seperti itu . Jangan sampai kecil-kecil bertebaran, sehingga kekuatannya menjadi minim, baik dari sisi keuangan modal. Kalau bergabung seperti ini kekuatannya akan menjadi gede," ujar Jokowi dalam peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga: Pelindo Resmi Gabung, Jokowi: Butuh Tujuh Tahun untuk Lakukan Merger

Dalam hal ini, Mantan Walikota Solo ini mengakui, untuk menggabungkan sebuah BUMN tidak begitu BUMN. Pelindo saja, tutur Jokowi, butuh tujuh tahun untuk bisa menggabungkan empat perusahaan tersebut.

"Tujuh tahun lalu sudah saya perintahkan menteri BUMN dan seluruh dirut pelindo I-IV untuk segara mengholdingkan perusahaannya. Butuh 7 tahun untuk mengholdingisasi teralisasi, kalau belum dilakukan yaudah virtual holding, dilakukan virtual holding. Ini Alhamdulillah sudah terjadi Pelindo I-IV digabungkan menjadi PT Pelindo," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, penggabungan Pelindo ini dibutuhkan untuk mengurangi biaya logistik. Sebab, diakuinya biaya logistik Indonesia masih jauh tinggi dibanding dengan negara-negara tetangga lainnya.

"Kita tau biaya logistik negara kita dibanding negara tetangga masih jauh tertinggal, mereka sudha 12% biaya logistik kurang lebih, kita masih 23%, artinya ada yg tidak efisien di negara kita," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ini menuturkan, penggabungan Pelindo ini diharapkan mendapatkan partnert yang memiliki jaringan yang luas. Sehingga, terang dia, produk-produk Indonesia bisa mejeng di negara lain dan jadi satu bagian suplai chain.

Baca Juga: Kisah Masa Lalu Dan Sepak Terjang Yusril Ihza Mahendra, Kerap Berjuang Lalu Dilupakan

"Saya sangat mengapresiasi yang dilakukan Kementerian BUMN, ini jadi sebuah kekuatan besar, tadi sudah disampaikan masuk ke 8 besar dunia, inilah yang kita harapkan," pungkas Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI