Tak hanya itu, kontribusi terhadap hasil panen petani sejalan dengan aspek sosial juga sejalan dengan tujuan kedelapan dari SGDs yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.
Tidak berhenti di situ, PGE juga turut mendampingi kelompok petani LMDH Mustika Hutan dalam melakukan pembibitan varietas baru kentang. Varietas baru tersebut dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di greenhouse yang difasilitasi oleh PGE dan diberi nama varietas PAUS PERTATO (Pusat Antar Universitas Satu Pertamina Potato). Dengan mengembangkan varietas ini, petani tidak perlu lagi membeli bibit kentang dari tengkulak. Hal ini tentunya sangat membantu menekan biaya produksi bagi petani.
Penanaman stek PAUS PERTATO kembali dilakukan pada 4 Oktober 2021 di Greenhouse Kentang Geothermal. Kegiatan penanaman stek dihadiri langsung oleh Prof.Dr.Ir.Suharsono DEA sebagai ketua tim pengembangan bibit PAUS PERTATO. Bibit kentang PAUS PERTATO yang ditanam pada kegiatan ini sebanyak 5.000 stek.
Penanaman stek akan menghasilkan kentang G0 yang kemudian akan didistribusikan ke petani kentang Proses penanaman bibit hingga panen membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
"Varietas kentang ini ditujukan untuk dikembangkan di Garut dengan nama PAUS PERTATO, kita juga tidak menutup kemungkinan bahwa nanti kentang ini dikembangkan petani di seluruh Indonesia,” ungkap Prof.Dr.Ir.Suharsono DEA.
Program "Kentang Geothermal" yang dilakukan PGE ini telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan di ajang Asean Energy Awards 2020. PGE meraih Juara Pertama (winner) dalam kategori ASEAN Energy Renewable Energy Best Practice awards untuk sub-kategori Special Submission.
PGE menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berhasil masuk dan menerima penghargaan pada kategori tersebut. Penghargaan tingkat kawasan ASEAN ini diberikan pada rangkaian pelaksanaan 38th ASEAN Minister on Energy Meeting di Da Nang, Vietnam pada November 2020.