Dampak Kelangkaan Chipset Global, Harga Smartphone dan Laptop Terpantau Naik

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 13 Oktober 2021 | 12:27 WIB
Dampak Kelangkaan Chipset Global, Harga Smartphone dan Laptop Terpantau Naik
Sejumlah calon pembeli melintasi lapak penjualan laptop di salah satu pusat perbelanjaan di Manado. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelangkaan chipset global diperkirakan akan memberi dampak signifikan pada kenaikan harga alat elektronik seperti laptop dan smartphone.

Salah satu contoh kongkrit, Xiaomi Indonesia kini secara resmi mengumumkan kenaikan harga produk smartphone mereka.

Hal ini disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi Xiaomi Indonesia. Mereka secara gamblang menyebutkan kelangkaan komponen jadi sebab kenaikan harga.

“Di tengah perjuangan menangani Covid-19, saat ini industri juga menghadapi kelangkaan komponen secara global yang mengakibatkan kenaikan harga. Akibat hal tersebut, beberapa produk kami juga terkena dampaknya sehingga dengan berat hati kami harus melakukan penyesuaian harga Rp 100.000 kepada empat produk smartphone kami,” tulis Xiaomi, dikutip pada Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: 6 Laptop Touchscreen Murah, Harga Mulai 4 Jutaan

Melansir dari Solopos.com --jaringan Suara.com, setidaknya ada empat produk Xiaomi yang naik harga yakni Redmi 9A menjadi Rp 1.299.000, kemudian Redmi 9C menjadi Rp 1.499.000, Redmi Note 10 5G menjadi Rp 2.799.000 dan terakhir POCO M3 Pro 5G menjadi Rp 2.699.000.

Direktur riset di firma riset pasar Forrester Research Glenn O’Donnell, memperkirakan kenaikan harga smartphone tersebut akan terjadi hingga tahun 2022.

“Dalam gangguan jangka pendek, yang sebelumnya mungkin terjadi, tetapi masalah ini ada di sini selama dua tahun ke depan. Dengan demikian, harga untuk smartphone dan hampir semua hal lainnya sudah naik. Kami memperkirakan kenaikan ini akan melebihi 10% pada akhir tahun dan meningkat lebih tinggi lagi hingga 2022,” kata O’Donnell yang dikutip dari The Straits Times.

Tidak hanya gadget baru, kelangkaan chipset diprediksi akan membuat gadget bekas atau second juga turut mengalami kenaikan harga.

“Pasti ngaruh. Ada kemungkinan harga naik biarpun jarang misalnya naik Rp 100 ribuan. Patokan harga second misalnya harga barunya berapa, terus secondnya itu di pasaran banyak atau nggak. Kaya di pasar kosong, barang dari end user itu kan bagus, bisa jadi harga nya tinggi dan kita pede juga karena barangnya bagus,” papar salah satu penjual smartphone second di ITC Kuningan, Arif.

Baca Juga: Dikonfirmasi, Huawei Siap Meluncurkan MateBook Anyar di Pasar Global

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI