Suara.com - Sebagai andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, nama Kementerian PUPR senantiasa diasosiasikan sebagai penyedia konektivitas antar daerah di Indonesia, yang berujung pada peningkatan daya saing bangsa. Konektivitas yang andal tentu menjadi pilar penting dalam kelancaran logistik serta masuknya investasi.
Namun ternyata, peran Kementerian PUPR tak hanya terkait dengan infrastruktur konektivitas saja. Dimulai sejak kisah sukses pagelaran Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, kini Kementerian PUPR juga dipercaya untuk ambil peran dalam pembangunan prasarana serta infrastruktur strategis lainnya mendukung pengembangan olahraga di Tanah Air.
Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 10 Tahun 2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua, dan Inpres RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Percepatan Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua, salah satu mandat yang diberikan kepada Kementerian PUPR adalah membangun prasarana dan sarana olahraga, infrastruktur fisik utama maupun pendukung, serta penataan kawasan olahraga.
Bergerak cepat sejak Inpres tersebut dirilis, Kementerian PUPR segera berbenah di provinsi tertimur Nusantara tersebut. Meskipun era pandemi datang yang berakibat pada penundaan penyelenggaraan PON Papua XX, namun hal tersebut tidak mengendorkan fokus Kementerian PUPR untuk dapat menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Secara umum, pembangunan dibagi pada 2 (dua) titik, yakni Kampung Harapan dan Doyo Baru.
Baca Juga: Apresiasi Terhadap Konsistensi Kementerian PUPR dalam Menyiapkan Venue Olahraga
Pada Lokasi Kampung Harapan, Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan Arena Aquatic, Istora Papua Bangkit, penataan kawasan Kampung Harapan, dan pembangunan drainase. Sedangkan di lokasi Doyo Baru, kita dapat menyaksikan pembangunan arena Cricket, Hockey Indoor dan Outdoor, penataan Kawasan Doyo Baru, serta pembangunan sanitasi.
Khusus pembangunan Istora Papua Bangkit, kebanggaan Kementerian PUPR semakin bertambah karena mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Bukan kaleng-kaleng, raihan penghargaan yang diberikan MURI adalah pembangunan struktur atap baja lengkung bentang terpanjang, pembangunan atap berbentuk dome tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas, serta instalasi textile duct dengan ring internal terpanjang.
Kendati telah bekerja keras tanpa lelah, para construction contingent yang berperan dalam pembangunan venue tidak lupa untuk bertindak tepat dalam merawat asas akuntabilitas dan good governance dalam seluruh project-nya. Audit operasional atau post audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dilaksanakan untuk memastikan pemanfaatan dari investasi infrastruktur yang telah rampung dibangun, sebelum masuk pada fase serah terima aset. Sampai dengan 22 September 2021, Kementerian PUPR telah rampung melakukan proses serah terima kelola kepada Pemerintah Provinsi Papua terhadap seluruh venue yang dibangun, yaitu Arena Aquatic, Istora, Arena Cricket, Hockey Outdoor & Indoor, Arena Panahan, Sepatu Roda, dan Dayung, serta Penataan Kawasan Olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru.
Sederet Prestasi Bintang Olahraga dari Papua
Dari kaca mata olahraga, pentas PON senantiasa menjadi panggung audisi atau batu pijakan bagi para atlet Indonesia untuk dapat berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Salah satu atlet fenomenal yang terlahir dari PON tentu saja bintang sepak bola kebanggaan Papua, Boaz Solossa. Striker andalan Persipura Jayapura ini mampu membawa klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut menjadi juara Liga Indonesia sebanyak 2 (dua) kali.
Prestasi Bochi, panggilan akrabnya, tak hanya di level nasional saja melainkan juga di kancah internasional. Selepas bermain di PON Palembang 2004 pada usia yang masih sangat muda yakni 15 tahun, pelatih Tim Nasional Indonesia kala itu, Peter Withe, langsung berani memanggilnya untuk masuk ke skuad Tim Garuda untuk berlaga di Piala ASEAN Football Federation (saat itu masih bernama Tiger Cup) beberapa bulan berselang. Meski tak mampu membawa gelar juara, namun performa Boaz sangat menarik perhatian para pemerhati sepak bola nasional maupun internasional.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 23 Rusun Untuk ASN di Sejumlah Daerah
Nama lain yang tak bisa dilepaskan dari dunia olahraga Papua adalah Raema Lisa Rumbewas yang menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil menyumbangkan tiga medali sepanjang kiprahnya di Olimpiade sebelum disamai oleh Eko Yuli Irawan. Lisa mampu meraih medali perak di edisi Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004, serta menuai perunggu empat tahun kemudian di Beijing.
Kiprah Lisa juga diawali pada event PON meski kala itu ia mewakili Tim PON Kalimantan Selatan di tahun 2000 sebelum akhirnya kembali menjadi bagian dari kontingen Papua empat tahun berselang. Menjelang PON Papua 2021 ini tentu kita sama-sama berdoa agar muncul Boaz-Boaz atau Lisa-Lisa yang baru yang bisa terus memanfaatkan sarana olahraga yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR di sana.
Tak Akan Pernah Lelah untuk Papua
PON merupakan pesta terbesar bagi seluruh olahragawan di Indonesia. Arena olahraga yang dipenuhi dengan persaingan, namun seketika menjadi medan penuh rasa haru dan persaudaraan antar atlet selepas berlaga. Dari PON ini juga kita dapat menyaksikan calon Olympian peraih medali di masa depan yang akan menyatukan doa seluruh rakyat Indonesia saat berlaga di pentas internasional.
Kita tentu berharap penyelenggaraan PON di Bumi Cenderawasih ini tidak hanya sekadar dicap sebagai affirmative action dari Pemerintah, melainkan juga perwujudan paripurna dari setiap pembangunan yang telah terbangun di sana. Dan insan Kementerian PUPR tentu tak akan pernah lelah untuk memupuk kebanggaan dan rasa nasionalisme di Bumi Cenderawasih dalam wujud infrastruktur.
Adji Krisbandono
Subkoordinator Wilayah III B, Jafung Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Ahli Madya, Direktorat Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya
Galih Primanda Permana
Penelaah Kebijakan, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya