Suara.com - Banyak kasus yang mungkin kalian baca atau kalian dengarkan di berita tentang investasi bodong. Sejatinya, Investasi bodong adalah bentuk investasi yang tidak memiliki izin dan skema jelas. Apabila kalian ingin berinvestasi, kalian perlu hati-hati dan cermat agar kalian tidak menjadi korban penipuan dari investasi ilegal tersebut.
Investasi yang baik adalah investasi pada instrumen investasi yang jelas dan pada tempat yang jelas. Bagi kalian yang ingin berinvestasi, kalian tidak perlu takut, sebab ada cara untuk menghindari investasi bodong tersebut. Berikut adalah tips-tips menghindari penipuan dalam berinvestasi:
Apakah Izinnya Sudah Jelas
Untuk menghimpun dana dari masyarakat terutama dalam skala yang sangat besar, perusahaan investasi perluk izin khusus dari pemerintah. Apabila perusahaan investasi tidak terdaftar dan tidak memiliki izin dari OJK, sebaiknya kalian menghindari untuk berinvestasi disana.
Baca Juga: Kasus Investasi Bodong Oknum Guru SD, Warga Dumai Tertipu Ratusan Juta
Apabila perusahaan tersebut menawarkan investasi berjangka atau komoditi maka sebaiknya kalian mengecek izinnya di BAPPEBTI. Jika perusahaan investasi tersebut tidak terdaftar dan tidak memiliki izin, sebaiknya kalian tidak menginvestasikan uang kalian di perusahaan tersebut.
Pastikan Return Investasi Wajar
Dalam berinvestasi, semakin tinggi return yang ditawarkan kepada kalian, maka risiko dari investasi kalian juga semakin tinggi. Apabila perusahaan investasi menawarkan return yang sangat tinggi, sebaiknya kalian waspada pada perusahaan investasi tersebut.
Ada dua jenis skema dalam penawaran investasi bodong. Pertama adalah skema piramida, dimana investor pertama diwajibkan untuk menyetor dana kepada orang yang merekrut sebagai anggota baru dan investor kedua juga punya kewajiban merekrut anggota baru yang pada akhirnya juga menyetorkan uang kepada investor pertama dan seterusnya.
Kedua adalah skema ponzi, dimana calon investor dijanjikan keuntungan fantastis. Teknik pembagian uangnya adalah sebagian uang yang disetorkan investor akan digunakan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan kepada investor lain.
Baca Juga: Investasi Bodong Balikpapan, Korban Capai 220 Orang, Salah Satunya Rugi Rp 400 Juta
Cek Rekam Jejak Perusahaan
Kalian harus melihat rekam jejak perusahaan investasi untuk menghindari kerugian. Dengan hadirnya internet dapat memudahkan kita untuk mengecek rekam jejak perusahaan. Kalian bisa melakukan penelusuran lewat google mengenai testimonial investor yang sudah pernah investasi di perusahaan investasi tersebut.
Pelajari Perusahaan dalam Mengelola Dana Investasi
Apabila kalian ingin memulai investasi, setidaknya kalian harus mempelajari lebih dalam bagaimana perusahaan investasi tersebut mengelola dana investasinya. Bila perusahaan investasi tersebut menutupi pengelolaan dana investasinya, kalian patut curiga pada perusahaan investasi tersebut.
Selidiki Informasi Perusahaan dari berbagai Sumber
Kalian dapat menyelidiki informasi seputar perusahaan investasi kalian di situs yang memberikan informasi mengenai investasi, forum-forum seputar investasi dan media sosial yang membahas seputar investasi. Pencarian informasi ini penting untuk menilai perusahaan investasi itu baik atau buruk.
Jangan FOMO
FOMO atau Fear Of Missing Out merupakan istilah investor yang takut kehilangan momen meraih keuntungan yang belum jelas pastinya. Jangan terbawa arus dengan mengikuti apa kata orang lain. Bila kalian ingin berinvestasi, lebih baik kalian pelajari produk investasi tersebut lebih dalam agar tidak terjebak oleh tren produk investasi orang-orang di sekitar kalian.
Pastikan Mempunyai Rencana Investasi yang Jelas
Agar terhindar dari investasi bodong, kalian harus memiliki rencana investasi yang jelas terlebih dahulu. Rencana investasi yang baik adalah investasi yang memiliki tujuan keuangan yang jelas, instrumen investasi yang jelas dan instrumen investasi harus sesuai profil risiko. Apabila kalian sudah memiliki rencana investasi yang jelas, kalian tidak akan mudah tergiur dengan investasi bodong.
Kenyataannya, investasi bukanlah cara untuk kaya mendadak, melainkan untuk menyisihkan sebagian penghasilan kalian untuk ditabung melalui berbagai jenis instrumen investasi agar nilai dari aset kalian tetap terjaga. Pernyataan ini dimanfaatkan berbagai oknum untuk melakukan tindak kejahatan dengan menjebak kalian dalam investasi berkedok keuntungan besar. (Ryan Andrejavier)