Pangsa Pasar Busana Muslim Naik 311 Miliar dolar AS, Indonesia Diminta Aktif

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 13:02 WIB
Pangsa Pasar Busana Muslim Naik 311 Miliar dolar AS, Indonesia Diminta Aktif
Desainer asal Sumatera Selatan Tria Gunawan merapikan masker yang dikenakan model di Rumah Busana Tria Palembang,Sumsel, Kamis (7/5). [ANTARA FOTO/Feny Selly]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivitas pasar busana muslim global  diperkirakan Bank Indonesia (BI) akan meningkat 311 miliar dolar AS pada tahun 2024, dari yang sebelumnya sebesar 277 miliar dolar AS di tahun 2019.

"Untuk Indonesia sendiri, pengeluaran untuk sektor fesyen muslim pada tahun 2019 mencapai 16 miliar dolar AS dan termasuk lima besar negara yang dengan pengeluaran tertinggi setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan," ujar Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Bambang Himawan.

Sehingga, ia berharap, sektor fesyen muslim di Tanah Air bisa berkembang lebih baik hingga dapat menembus pasar global.

Dalam upaya mendorong pengembangan produk halal Indonesia seperti fesyen muslim, BI bekerja sama dengan berbagai mitra strategis melalui berbagai platform e-commerce untuk menyelenggarakan pameran, yang juga sebagai bagian dari kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021.

Baca Juga: Legislator PDIP: Kami Siap Hadapi Gugatan MAKI ke Ketua DPR

Bambang menyebutkan sektor fesyen muslim yang menjadi unggulan dalam industri halal Indonesia berhasil menempati peringkat ketiga dunia pada triwulan II-2021.

"Perkembangannya yang pesat memperlihatkan urgensi pengembangan industri halal dalam bingkai ekonomi dan keuangan syariah yang komprehensif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Ia lantas menyebut, Indonesia diharapkan mampu mengembangkan industri halal yang dapat melayani kebutuhan pasar domestik dan secara maksimal juga bisa mengambil manfaat dalam pasar global.

Bersamaan dengan itu, BI memiliki komitmen turut mengembangkan sektor industri halal yang dilakukan menggunakan pendekatan ekosistem halal value chain, yang mencakup lima sektor utama yaitu pertanian terintegrasi, makanan halal, fesyen muslim, pariwisata halal, dan energi terbarukan.

Dari lima sektor tersebut, makanan halal dan fesyen muslim, kata dia, dapat menjadi sektor unggulan yang dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: 5 Hits Bola: Timnas Indonesia Tampil Menawan, Bungkam Taiwan 2-1

Dengan demikian, bank sentral pun membuka Program Industri Kreatif Syariah Indonesia atau IKRA, di mana organisasi tersebut pada triwulan II-2021 telah memiliki anggota sebanyak 505 usaha di seluruh Indonesia dengan keanggotaan yang terdiri dari UMKM di sektor makanan halal dan fesyen muslim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI