Suara.com - Harga emas dunia lagi-lagi merosot pada perdagangan Kamis, karena data klaim pengangguran mingguan Amerika yang menurun.
Mengutip CNBC, Jumat (8/10/2021) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD1.757,30 per ounce sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2 persen lebih rendah menjadi USD1.759,2 per ounce.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun paling tajam dalam tiga bulan, pekan lalu, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja mendapatkan kembali momentum setelah perlambatan baru-baru ini.
"Laporan itu membantu mendorong imbal hasil obligasi dan sedikit reli pasar saham AS, menekan emas," ujar Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Emas Antam Naik
Pengurangan stimulus dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengangkat imbal hasil obligasi, yang diterjemahkan ke dalam peningkatan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Juga, batas utang Amerika kemungkinan didorong hingga Desember. Jadi, itu adalah efek menenangkan di pasar, bullish bagi saham dan bearish untuk emas, tutur Wyckoff menambahkan.
Dolar sedikit melemah dari dekat level tertinggi satu tahun, didukung kekhawatiran inflasi dan ekspektasi bahwa The Fed harus bertindak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan.
Kendati emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai inflasi, apresiasi dolar membuat logam kuning lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Data pekerjaan swasta yang kuat pada periode September menjelang angka ketenagakerjaan Jumat juga mendorong spekulasi bahwa The Fed dapat segera mulai melakukan tapering.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp 918.000 per Gram
Logam lainnya perak di pasar spot stabil USD22,59 per ounce, platinum turun 0,2 persen menjadi USD982,37 per ounce, dan paladium melonjak 3,7 persen menuju hari terbaiknya sejak 22 September, menjadi USD1.958,61 per ounce.